Kompas TV regional peristiwa

BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Natuna, Kepala BNPB Ikut Serta Naik Hercules

Kompas.tv - 7 Maret 2023, 14:47 WIB
bnpb-salurkan-bantuan-untuk-korban-longsor-natuna-kepala-bnpb-ikut-serta-naik-hercules
Tanah longsor melanda Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023). (Sumber: BNPB)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan ke Natuna, Kepulauan Riau pada Selasa ini. Bersamaan dengan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turut terbang ke Natuna untuk memastikan penanganan darurat pascabencana tanah longsor.

"Kepala BNPB terbang dari pangkalan udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 13.20 WIB menggunakan pesawat Hercules C-130 dan dijadwalkan tiba di Lanud Sadjad Ranai, Natuna sore hari,"  jelas Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara.

Abdul mengatakan, BNPB membawa beberapa logistik dan peralatan yang meliputi tenda pengungsi 4 buah, tenda keluarga 100 buah, selimut 500 kasman, matras 500 kasman, genset listrik ukuran 2 kva 15 unit, paket makanan 1.500, paket rendang 1.500, velbed 200 unit dan lampu garam 100 buah.

Di samping itu BNPB juga akan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) untuk penanganan darurat.

Baca Juga: 1.216 Warga Mengungsi Akibat Longsor Natuna, Status Tanggap Darurat Ditetapkan

Analisa soal longsor di Natuna

Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan analisa kebumian terkait fenomena longsor yang terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau tersebut.

Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto menuturkan, bencana gerakan tanah yang terjadi itu diperkirakan berupa aliran bahan rombakan atau debris flow.


 

"Berdasarkan Peta Geologi Regional Natuna, batuan penyusun di daerah bencana termasuk dalam batuan plutonik serasan yang tersusun granodiorit biotit dan granit hornblenda dengan helatan metasedimen," terangnya, Selasa.

Faktor penyebab terjadinya tanah longsor, lanjutnya, diperkirakan akibat kemiringan lereng tebing yang curam, tanah palapukan yang tebal dari batuan tua berupa lapukan granodiorit, dan curah hujan yang tinggi dengan durasi lama.

Baca Juga: [LIVE] BPBD Kepulauan Riau Catat 15 Korban Jiwa & 49 Orang Hilang Akibat Tanah Longsor di Natuna

Dilaporkan sebelumya, bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin (6/3/2023) itu telah merenggut 10 korban jiwa, 42 orang dinyatakan hilang dan 5 luka berat dan 3 luka ringan.

Selain itu sebanyak 1.216 jiwa mengungsi dengan rincian 219 jiwa di PLBN, 215 jiwa di Puskesmas, 500 jiwa di pelimpak dan masjid serta 282 jiwa di SMA 1 Serasan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x