Kompas TV nasional peristiwa

Sebut Depo BBM Plumpang Paling Strategis, Pakar Tata Kota Sarankan Revitaslisasi Warga

Kompas.tv - 6 Maret 2023, 19:45 WIB
sebut-depo-bbm-plumpang-paling-strategis-pakar-tata-kota-sarankan-revitaslisasi-warga
Pakar tata kota Yayat Supriyatna dalam Sapa Indonesia Malam, Senin (6/3/2023) berpendapat Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang sangat strategis, baik untuk pendistribusian maupun investasi. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar tata kota Yayat Supriyatna berpendapat Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang sangat strategis, baik untuk pendistribusian maupun investasi.

Pernyataan Yayat tersebut disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Senin (6/3/2023), menanggapi usulan pemindahan depo tersebut atau merelokasi warga pascakebakaran hebat yang melanda kawasan itu.

Yayat menjelaskan, pada tahun 2009 sebetulnya sudah ada rencana tata ruang untuk depo tersebut.

“Kalau rencana tahun 2009 itu dijalankan, selesai masalah. Persoalannya, pada waktu itu ketika semua sudah dimatangkan, sudah disiapkan, ada persoalan sengketa tanah,” tuturnya.

Sengketa tanah itulah yang menurut Yayat menjadi cikal bakal gugatan terhadap klaim Pertamina atas aset tanah sekitar, yang bahkan sampai ke pengadilan.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Polisi Periksa 14 Orang Terkait Kebakaran Depo Pertamina Plumpang! Apa Hasilnya?

“Pertanyaannya, mengapa tidak bisa dieksekusi? Bagi Pemprov DKI sendiri kalau mengeksekusi itu tidak bisa dengan dana APBD karena bukan ranahnya asetnya pemerintah daerah.”

“Bagi Pertamina pun kalau ingin mengeksekusi, dia harus punya kekuatan hukum dan harus mendapat dukungan dari putusan pengadilan, bisa mengeksekusi,” lanjutnya.

Kasus sengketa yang berkelanjutan tersebut mengakibatkan lahan di tempat itu terlantar dan tidak ada pihak yang mengawasi.

Akibatnya, pelan tapi pasti, terjadi perambahan-perambahan di lokasi tersebut, bahkan berubah menjadi permukiman yang semakin padat.

“Tidak ada yang mengawasi, tidak ada yang memantau, pelan tapi pasti prosesnya ini nanti jadi perambahan-perambahan, akhirya terbentuklah pemukiman yang semakin padat.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x