Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia dan Ukraina Rebutan Heningkan Cipta di Forum PBB, Utusan Moskow Ketuk-Ketuk Mikrofon

Kompas.tv - 25 Februari 2023, 17:42 WIB
rusia-dan-ukraina-rebutan-heningkan-cipta-di-forum-pbb-utusan-moskow-ketuk-ketuk-mikrofon
Ilustrasi. Utusan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia. Representatif Rusia dan Ukraina terlibat konfrontasi ketika forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memperingati setahun invasi, Jumat (24/2/2023). (Sumber: EPA-EFE)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

NEW YORK, KOMPAS.TV - Representatif Rusia dan Ukraina terlibat konfrontasi ketika forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memperingati setahun invasi, Jumat (24/2/2023). Utusan Rusia dan Ukraina bahkan berebut upacara mengheningkan cipta untuk menghormati korban perang.

Menurut laporan Associated Press, perselisihan Rusia-Ukraina di Dewan Keamanan PBB dimulai sebelum forum secara resmi digelar. Utusan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mempertanyakan kenapa perwakilan Ukraina diberi jatah bicara paling pertama.

Representatif Ukraina saat itu, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengajak partisipan forum berdiri mengheningkan cipta untuk korban invasi Rusia ke Ukraina.

"Pada hari tragis ini, ketika kita meratapi kehidupan dan takdir yang dihancurkan Rusia, saya mohon semuanya untuk mengheningkan cipta semenit mengenang korban-korban agresi," kata Kuleba.

Baca Juga: China Tawarkan Diri Damaikan Rusia dan Ukraina, Joe Biden: Tak Rasional

Kuleba kemudian berdiri, diikuti peserta forum. Partisipan forum Dewan Keamanan PBB pun berdiri mengheningkan cipta.

Akan tetapi, saat forum mengheningkan cipta, Nebenzia kedapatan mengetuk-ngetuk mikrofon. Utusan Moskow itu melakukannya beberapa kali saat hening cipta.

Begitu Kuleba dan hadirin lain kembali duduk, Nebenzia segera berbicara sambil menunduk ke lantai ruangan.

"Kita berdiri untuk menghormati semua korban yang ada di Ukraina mulai dari 2014, semua yang binasa," kata Nebenzia.

"Semua nyawa itu tak ternilai, dan itulah mengapa kita berdiri untuk menghormati kenangan atas mereka," lanjutnya.

Pernyataan Nebenzia merujuk pada klaim Rusia bahwa konflik terjadi setahun setelah Presiden Ukraina yang dekat dengan Kremlin digulingkan. Setelah itu, Rusia menganeksasi Krimea dan perang separatis pecah di kawasan Donbass.

Hingga setahun perang, belum ada laporan jumlah korban yang persis dari masing-masing pihak. Namun, Barat memperkirakan ratusan ribu orang telah tewas dan terluka baik di pihak Rusia ataupun Ukraina.

Baca Juga: Masih Tolak Kirim Jet Tempur, Biden: Untuk Saat Ini, Ukraina Tidak Butuh F-16


 




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x