Kompas TV nasional rumah pemilu

SBY: jika Ingin Ubah Sistem Pemilu, Rakyat Perlu Dilibatkan

Kompas.tv - 19 Februari 2023, 16:09 WIB
sby-jika-ingin-ubah-sistem-pemilu-rakyat-perlu-dilibatkan
Presiden Keenam RI Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai capres usai makan malam di Rumah Makan Warunge Dewek, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (11/1/2023). (Sumber: Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Rakyat perlu dilibatkan jika negara hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, misalnya konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem pemilu.

Hal itu disampaikan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui unggahan di akun Facebooknya, Sabtu (18/2/2023).

SBY berpendapat, dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan dalam sistem demokrasi yang sehat, ada semacam konvensi yang bersifat tertulis maupun tidak.

Maksudnya, lanjut dia, jika hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, rakyat perlu diajak bicara.

“Misalnya konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem pemilu, pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara. Perlu dilibatkan.”

“Ada yang menggunakan sistem referendum yang formal maupun jajak pendapat yang tidak terlalu formal,” imbuhnya.

Baca Juga: Momen SBY Kunjungi Seniman Lukis Malang, Belanja Lukisan untuk Galeri di Pacitan

Lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, menurut dia, tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimiliki untuk melakukan perubahan yang sangat mendasar.

Menurut dia, mengubah sistem pemilu bukan keputusan dan kebijakan (policy) biasa.

“Bagaimanapun rakyat perlu diajak bicara. Kita harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat.”

SBY mengaku sudah lama tidak bicara soal politik, dan dari hari ke hari ia lebih menggeluti dunia seni dan olahraga.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x