Kompas TV olahraga sepak bola

PSSI Dipimpin 2 Menteri, Pengamat: Ini Memalukan, Terutama Menpora Zainudin Amali

Kompas.tv - 18 Februari 2023, 21:47 WIB
pssi-dipimpin-2-menteri-pengamat-ini-memalukan-terutama-menpora-zainudin-amali
Pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo (kiri) saat memberikan keterangan dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (10/12/2022). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat sepak bola Anton Sanjoyo menyebut langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi wakil Ketua Umum PSSI adalah hal yang memalukan. 

"Terutama untuk Menpora ya, ini memalukan buat saya," kata Anton Sanjaya dalam program SAPA Indonesia Malam di KOMPAS TV, Sabtu (18/2/2023). 

"Karena dia seharusnya bapak dari semua cabang olahraga, bahkan dia didorong oleh Presiden untuk bisa jadi Wakil Ketua Umum PSSI. Ini bencana bagi olahraga nasional," ujarnya.

Baca Juga: Kata Erick Thohir soal Rangkap Jabatan sebagai Menteri BUMN dan Ketum PSSI

"Bagi sepak bola, mungkin akan ada akses yang lebih banyak. Tapi buat olahraga lain, bencana. Indonesia olahraganya bukan hanya sepak bola. Sepak bola banyak pencitraan," imbuhnya. 

Seperti diketahui, Kongres Luar Biasa PSSI (KLB PSSI) yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023) menghasilkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2023-2027. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI terbaru adalah Menpora Zainudin Amali dan Ratu Tisha. 

Namun, Anton Sanjaya juga tidak percaya bahwa Erick Thohir akan bisa memimpin PSSI dengan masa jabatan normalnya, empat (4) tahun. 

"Saya berasumsi, sebagai Menteri BUMN, akan empat tahun memimpin PSSI. Tapi saya tidak percaya dia akan (memimpin) empat tahun. Karena dia digadang-gadang jadi calon wakil presiden di Pemilu 2024," sambung Anton. 

Baca Juga: Iwan Bule Bicara Rencana Alih Profesi Jadi Wartawan usai Lengser Jadi Ketua Umum PSSI

"Jadi saya tetap skeptis. Ini menurut saya pengambilalihan PSSI oleh negara secara brutal. Ini tidak baik bagi kelangsungan sepak bola itu sendiri. Bagi saya, ini tetap saja ajang politik," pungkasnya. 


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x