Rusia Sesumbar Senjatanya Makin Diminati Negara Lain setelah Dipakai Menginvasi Ukraina

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengklaim senjata buatannya semakin diminati negara asing usai digunakan dalam invasi ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Direktur Dinas Federal untuk Kerja Sama Teknis dan Militer Rusia Dmitry Shugayev menyebut performa teknis senjata Rusia sudah terbukti di medan perang Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Shugayev di Bengaluru, menjelang pameran Aero India 2023. India disebut sebagai salah satu pasar senjata terbesar bagi industri pertahanan Rusia.

Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Ukraina Yakin Putin Tak Punya Kemampuan untuk Serangan Besar-Besaran

"Operasi militer khusus (invasi Rusia ke Ukraina) membuat pakar-pakar asing berkesempatan melihat produk-produk militer Rusia digunakan dalam kondisi tempur yang sebenarnya," kata Shugayev dikutip TASS, Senin (13/3/2023).

"Ini meyakinkan mereka atas reliabilitas dan performa teknis bermutu tinggi (senjata Rusia), yang mana meningkatkan minat mitra-mitra kami terhadap senjata dan perlengkapan militer Rusia," lanjutnya.

Secara khusus, Shugayev menyebut pihaknya melirik kerja sama pertahanan dengan negara-negara Asia. Ia menyebut senjata Rusia reliabel dan tahan lama di negara dengan iklim tropis.

"Produk-produk militer yang dipasok Rusia ke mitra-mitra Asia sangat reliabel dan awet ketika digunakan di lingkungan tropis, itu lah alasan mereka (senjata Rusia) meraih reputasi bagus," kata Shugayev.

Rusia sendiri berencana memamerkan sekitar 200 jenis senjata dan perlengkapan militer di pameran Aero India 2023. Lima tahun terkini, ekspor senjata Rusia ke India dilaporkan mencapai 13 miliar dolar AS.

Baca Juga: Intel Rusia Tuduh AS Berencana Kirim Kombatan ISIS untuk Luncurkan Serangan Teror di Rusia