Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Pede, Sebut Barat Gagal Beri Kekalahan Strategis

Kompas.tv - 11 Februari 2023, 15:33 WIB
rusia-pede-sebut-barat-gagal-beri-kekalahan-strategis
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov mengungkapkan rasa percaya dirinya atas kekuatan Rusia.

Antonov menegaskan bahwa rencana negara-negara Barat untuk memberikan kekalahan strategis ke negaranya telah gagal.

Hal itu diungkapkan Antonov pada pertemuan Diplomat Day di misi diplomatik Rusia, Jumat (10/2/2023).

Negara-negara Barat memang menentang sikap Rusia dalam melakukan invasi ke Ukraina, yang dimulai sejak Februari lalu.

Baca Juga: Rusia Serang Zaporizhzhia 17 Kali dalam Sejam, Infrastruktur Energi Jadi Target

Sejumlah sanksi ekonomi diberlakukan Barat untuk menghentikan penyerangan yang dilakukan negara Vladimir Putin tersebut, yang hingga saat ini belum muncul tanda-tandanya akan usai.

“Seluruh dunia Barat telah melawan kita. Namun kini sudah jelas bahwa rencana mereka untuk memberikan kekalahan strategis ke negara kita telah gagal,” tuturnya dikutip dari TASS.

“Rusia, khususnya pada setahun terakhir, telah merestrukturisasi ekonomi, memperkuat kekuatan militer, dan mempererat kerja sama dengan banyak negara,” lanjut Antonov.

Menurutnya, diplomat Rusia telah merasakan keinginan musuh untuk merusak persahabatan yang telah berlangsung berabad-abad dengan negara-negara komunis, serta Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Baca Juga: Bom Perang Dunia II Meledak saat Tengah Dijinakkan, Terdengar hingga Radius Puluhan Kilometer

“Ya ini sulit bagi kami. Ya, kami hidup di bawah sanksi ekonomi. Mereka ingin memotong nama negara kami dari peta politik dunia,” ujarnya.

Antonov pun menegaskan bahwa Rusia tak akan semudah itu menghentikan tujuannya, yang mana adalah membentuk dunia demokratis berdasarkan persamaan dan rasa hormat terhadap hukum internasional.

“Tatanan seperti itu akan menciptakan kondisi untuk pembangunan yang adil di semua negara, di mana kepentingan nasional masing-masing negara akan dihormati, berdasarkan prinsip keamanan yang tak terpisahkan,” katanya.




Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x