Kompas TV internasional kompas dunia

Jam Kiamat Bergerak: Diancam Perang Ukraina dan Senjata Nuklir, Akhir Peradaban Tinggal '90 Detik'

Kompas.tv - 25 Januari 2023, 23:05 WIB
jam-kiamat-bergerak-diancam-perang-ukraina-dan-senjata-nuklir-akhir-peradaban-tinggal-90-detik
Acara pengumuman jam kiamat yang dihadiri mantan Presiden Mongolia, Elbegdorj Tsakhia dan mantan Presiden Irlandia, Mary Robinson di Washington, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/1/2023). (Sumber: Patrick Semansky/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Organisasi Bulletin of Atomic Scientists kembali menggerakkan jarum "jam kiamat" hingga 90 detik menjelang tengah malam atau berakhirnya peradaban. Organisasi itu menilai kiamat semakin dekat karena berbagai hal, salah satunya invasi Rusia ke Ukraina dan risiko penggunaan senjata nuklir.

Bulletin of Atomic Scientists sendiri adalah organisasi yang berfokus pada sains dan masalah keamanan global. Organisasi ini membuat "jam kiamat" yang diproyeksikan sebagai simbol seberapa dekat umat manusia mengakhiri peradabannya sendiri.

Baca Juga: Biden Peringatkan Putin Bisa Sebabkan Kiamat, Bakal Terjadi jika Senjata Nuklir Digunakan di Ukraina

Per tahunnya, Bulletin of Atomic Scientists mengumumkan pembaruan waktu di muka jam kiamat. Pada Selasa (24/1/2023), menyinggung tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, organisasi itu mengumumkan bahwa jam kiamat tinggal 90 detik menuju pukul 12 malam.

"Kita benar-benar semakin dekat dengan hari kiamat itu," kata mantan Presiden Mongolia, Elbegdorj Tsakhia dalam konferensi pers di Washington sebagaimana dikutip Associated Press.

Bersama mantan Presiden Irlandia, Mary Robinson dan sejumlah ilmuwan, Tsakhia menyampaikan sejumlah ancaman eksistensial yang dihadapi manusia saat ini, termasuk retorika nuklir serta invasi Putin di Ukraina.

"Orang-orang dan ilmuwan telah memperingatkan kita dan kita harus bangun sekarang," kata Tsakhia.

"Kami mengirim pesan bahwa situasinya semakin genting. Krisis semakin mungkin terjadi dan akan menimbulkan konsekuensi lebih luas dan efek yang lebih lama," kata Presiden Bulletin of Atomic Scientists Rachel Bronson.

Dalam pengumumannya, organisasi itu juga menyorot berbagai ancaman lain, termasuk proliferasi senjata nuklir di China, pengayaan uranium Iran, tes rudal Kim Jong-un, pandemi yang mungkin terjadi dari penyakit hewan, pathogen yang bocor dari kesalahan di laboratorium, teknologi "disruptif", serta krisis iklim.

Bulletin of Atomic Scientists membuat jam kiamat pada 1947 silam. Pada 2023, organisasi ini menggerakkan jam kiamat 10 detik lebih dekat tengah malam dibanding tahun lalu. Tahun 2023 pun menjadi tahun paling berpotensi mendekati kiamat menurut jam tersebut.

Ketika akhir Perang Dingin pada 1990-an, jam kiamat menunjukkan waktu sekitar 17 menit dari tengah malam. Namun, beberapa tahun belakangan, organisasi itu menggerakkan proyeksi kiamat hingga hitungan detik jelang tengah malam.

Hingga berita ini diturunkan, kiamat belum kejadian.

Baca Juga: Tambang Uranium Kim Jong-Un untuk Senjata Nuklir Runtuh, Ketahuan dari Foto Satelit


 

 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x