Kompas TV nasional politik

Relawan Jokowi Sakit Hati gegara Pidato Megawati, PDIP: Tinggal Kami Catat, Waktu yang akan Buktikan

Kompas.tv - 14 Januari 2023, 10:43 WIB
relawan-jokowi-sakit-hati-gegara-pidato-megawati-pdip-tinggal-kami-catat-waktu-yang-akan-buktikan
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bakal mencatat pernyataan sejumlah relawan Jokowi yang mengaku sakit hati karena pidato Megawati Soekarnoputri di acara ulang tahun PDIP ke-50, beberapa waktu lalu. 

Menurut Hasto, pernyataan Megawati justru adalah politik kebenaran dan disampaikan dengan bahasa merakyat yang diselipi candaan. 

"Apa yang disampaikan Ibu Megawati adalah politik kebenaran dan semuanya disampaikan dengan bahasa rakyat. Kadang dengan candaan," kata Hasto, Jumat (13/1/2022). 

"Namun ketika berkaitan dengan bangsa dan negara, semua dijalankan dengan penuh kesungguhan," sambungnya. 

Baca Juga: Jokowi Sudah Endorse Ganjar dan Prabowo, Cak Imin Pun Ingin Didukung: Moga Nanti Kita Juga

Hasto juga menyebut, pidato Megawati penuh komitmen pada ideologi dan konstitusi serta memperjuangkan terjadinya bonding atau ikatan antara pemimpin dan rakyat.

Seperti diberitakan, Megawati dalam acara ultah PDIP ke-50 pada Selasa (10/1) lalu, menyebut Joko Widodo atau Jokowi tidak akan dikenal jika tanpa PDIP.

Potongan pidato tersebut lantas viral dan membuat sejumlah relawan disebut sakit hati atas pernyataan Megawati itu.

Menurut Hasto, relawan Jokowi belum paham konteks dari pidato Megawati. 

"Para relawan yang belum memahami apa yang disampaikan Bu Mega tinggal kami catat, sebab kebenaran dalam politik itu terbukti kemudian, waktu yang akan membuktikan," tandasnya.

Baca Juga: Sentilan Megawati: Pak Jokowi Kalau Enggak Ada PDIP, Kasihan Dah


Ia juga menyebut relawan Jokowi hanya melihat sepotong dan tidak memahami bahwa Jokowi, Megawati dan PDIP adalah keluarga yang terikat ideologi. 

"Jadi relawan yang mengkritik itu karena melihatnya sepotong, tidak melihat suasana kebatinan yang ada, tidak memperhatikan gestur bu Mega," tandas Hasto. 

"Jadi saran saya, dengarkan saja secara utuh pidato Ibu Mega yang penuh kontemplatif dan jauh dari kepentingan politik sesaat. Dan pidato yang dilakukan dalam satu keluarga besar partai yang memang bonded (terikat, red) satu dengan lainnya," tutupnya. 

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya menyentil kader-kader PDIP. Ia mengatakan nasib mereka dalam urusan politik tergantung dengan partai. 

Ia lalu memberi contoh Jokowi yang menurutnya tidak akan menjadi orang nomor satu di republik ini tanpa bantuan PDIP.

"Dulu, siapa sih yang tahu Pak Jokowi," kata Megawati dalam HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2023), dipantau dari Breaking News Kompas TV

Jokowi, kata Mega, dulu belum terlalu dikenal dan PDIP membuatnya dikenal setelah diumumkan di rumah Megawati hingga akhirnya diantar ke kursi presiden. 

"Pak Jokowi itu kayak gitu lho, mentang-mentang. Lah iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah," sambungnya.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x