Kompas TV nasional rumah pemilu

Cak Imin Berharap Di-endorse Jokowi pada Pilpres 2024

Kompas.tv - 13 Januari 2023, 20:38 WIB
cak-imin-berharap-di-endorse-jokowi-pada-pilpres-2024
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berharap dirinya juga di-endorse atau didukung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sebagai peserta Pilpres 2024.

Cak Imin menanggapi pertanyaan wartawan ihwal apakah dia mengharapkan dukungan Jokowi atau tidak saat maju sebagai capres atau cawapres pada pesta demokrasi nanti. 

Baca Juga: Disuruh Mundur dari Capres, Cak Imin Rahasiakan Orangnya

"Ya di-endorse capres kan? Ya moga-moga nanti kita di-endorse juga," kata Cak Imin di Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023). 

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan Presiden Jokowi tidak sedang mempromosikan seseorang terkait pernyataan mengenai 'pemimpin berambut putih' dalam acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 26 November 2022 lalu.

Said mengatakan, PDIP menganggap apa yang Jokowi lontarkan itu biasa-biasa saja.

"Bagi kami biasa-biasa saja, Bapak Presiden tidak meng-endorse siapa pun pemaknaan dari saya," kata Said, Senin, 28 November 2022, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: PKS Sebut Jokowi Genit dengan Endorse Capres, PDIP: Genit Itu Kalau Tarik-ulur Koalisi

Said menjelaskan, PDIP menganggap pernyataan itu biasa karena Gerakan Nusantara Bersatu adalah pihak-pihak yang ingin memenangkan seorang capres.

Apalagi, menurutnya, ciri-ciri yang Jokowi sampaikan itu masih terlalu umum.

"Kriterianya umum banget kok. Gua juga rambutnya putih, tapi karena botak sehingga tidak kelihatan rambut gua putih semua, jadi biasa saja," seloroh Said.

Sementara itu, Said mengingatkan kewenangan menentukan capres ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, kata Said, Jokowi diajukan menjadi presiden pun saat itu juga berdasarkan keputusan Megawati.


 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x