Bukan AHY, NasDem Ternyata Persiapkan Yenny Wahid hingga Gus Ipul Jadi Cawapres Anies Baswedan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Lagi disorot soal Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusulkan jadi Cawapres Anies Baswaden, Partai NasDem justru mengatakan, pihaknya kini lagi mempertimbangkan untuk menggodok nama sejumlah kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi Cawapres di Pemilu 2024. 

Hal itu diungkapkan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Effendi Choirie yang menyebut, sejumlah calon kader NU yang tidak berpolitik potensial masuk radar mereka. 

Secara pesifik, Effendi menyebut nama putri Presiden Kelima RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Yenny Wahid diinilai cocok untuk dampingi Anies. 

Selain itu, ada nama Wali Kota Pasuruan yang kini menjabat sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah, yakni Taj Maimoen Yasin atau Gus Yasin sebagai  pendamping Anies Baswedan untuk Pemilu 2024.

“Misalnya ada Khofifah, Syaifullah Yusuf, Yenny Wahid, ada Gus Yasin,” sebut Effendi pada wartawan, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga: Panas Nasdem-Demokrat soal Cawapres Anies, Pengamat Nilai AHY Cocok Fokus ke Pemilu 2029

Ia lantas menyatakan alasannya. Yakni berbagai figur itu menjadi perbincangan di antara kader elite NasDem bahkan dibincangkan sampai akar rumput.

Nama-nama yang dipertimbangkan, ungkap dia, adalah anggota NU yang belum terikat kerja sama dengan partai politik (parpol) lain, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

“Nah kader-kader NU itu ya, yang masih netral, belum berpolitik praktis. Kalau Cak Imin kan sudah ke Prabowo,” tutur dia.

Selain kader NU, Effendi juga menyarankan agar anak Presiden ke 3 BJ Habibie yakni Ilham Habibie turut dipertimbangkan masuk gelanggang Pemilu 2024.

“Kan intelektual luar biasa itu, teknokrat kan,” jelas dia.

Baca Juga: Tak Cuma Gibran, Ini Tiga Elite PDI-P yang Disebut Bakal Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta

Ia juga menyebut, beberapa tokoh ini layak masuk ke Pemilu 2024 dan NasDem lagi mempertimbangkan hal tersebut. 

“Itu menurut saya perlu diwacanakan ke publik. Nanti bagaimana respons publik,” imbuh Effendi Choirie.