Kompas TV nasional hukum

Pakar Mikroekspresi: Putri Candrawathi Pakai Tangisan untuk Bangun Empati dan Selamatkan Hidupnya

Kompas.tv - 12 Januari 2023, 09:21 WIB
pakar-mikroekspresi-putri-candrawathi-pakai-tangisan-untuk-bangun-empati-dan-selamatkan-hidupnya
Terdakwa Putri Candrawathi menangis bongkar cerita di Magelang (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Terdakwa Putri Candrawathi dinilai menggunakan air mata atau emosinya untuk menyelamatkan hidup dari dakwaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pernyataan itu disampaikan Pakar Gestur dan Mikroekspresi Monica Kumalasari berdasarkan sidang pemeriksaan Putri Candrawathi sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

“Sepanjang persidangan kemarin, ini yang kita lihat adalah nuansa emosional dan emosi, salah beberapanya adalah untuk membangun hubungan, untuk menyelamatkan hidup dan sebagainya,” ucap Monica Kumalasari pada program Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (12/1/2023).

“Nah jadi ketika emosi yang terlihat disini ada tangisan-tangisan ya, kita bisa mengatakan bahwa tangisan itu berfungsi untuk membangun empati ya, untuk mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya.”

Dalam cermat Monica Kumalasari, tangisan Putri Candrawathi dalam persidangan memang berhasil mempengaruhi cara hakim untuk memberikan respons kepada istri Ferdy Sambo tersebut.

Baca Juga: Kata Putri Candrawathi saat Hakim Tanya Alasannya Ajak Kuat Maruf Masuk Ruang Privasi: Saya Lupa

“Kalau saya melihat dari verbal style yang biasanya mengatakan saudara atau kemudian terdakwa gitu ya, ini kemudian juga ada beberapa dengan menggunakan verbal style ini menggunakan kamu,” kata Monica Kumalasari.

“Jadi kalau dikatakan ini untuk membangun suatu relasi atau empati memang sudah menjadi terbangun gitu ya, karena masyarakat luas juga udah tahu bahwa kondisinya adalah kesedihan yang ditampilkan.”

Dalam sidang kemarin, Putri Candrawathi memang beberapa kali menyampaikan jawaban sambil menangis.

Seperti pada saat dirinya mengaku sangat malu kala harus menceritakan kekerasan seksual yang diduga dilakukan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat di Magelang kepada penyidik.

“Saat itu saya sangat malu sekali karena saya sebenarnya tidak ingin peristiwa ini diketahui banyak orang dan pada saat BAP pun, hanya perempuan polwan yang di situ tapi ada zoom suara seperti laki-laki,” ucap Putri yang mengaku sebagai Bendahara Bhayangkari Pusat itu.

Putri Candrawathi juga menangis saat Hakim Morgan bertanya kenapa dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Yosua.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x