Kompas TV nasional kesehatan

Menkes: PeduliLindungi Dikembangkan Seiring Pencabutan PPKM, Bakal Jadi Bank Data Kesehatan Individu

Kompas.tv - 2 Januari 2023, 20:10 WIB
menkes-pedulilindungi-dikembangkan-seiring-pencabutan-ppkm-bakal-jadi-bank-data-kesehatan-individu
Ilustrasi. Tangkapan layar Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara virtual dalam perayaan HUT Astra. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut PeduliLindungi akan difungsikan sebagai bank data kesehatan individu yang terintegrasi di platform Satu Sehat. (Sumber: Dok. Astra)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa aplikasi PeduliLindungi tetap akan terpakai ketika upaya transisi menuju epidemi pasca-pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Budi menyebut PeduliLindungi akan difungsikan sebagai bank data kesehatan individu.

Kata Budi, nantinya PeduliLindungi akan dimasukkan ke platform Satu Sehat. Platform ini dapat digunakan untik memantau kesehatan populasi.

"Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satu Sehat, di mana teman-teman yang punya bisa pakai. Fungsinya bukan hanya vaksin dan scanning saja, tapi bisa tahu imunisasi anak yang sudah kita pakai apa saja, cek darah di laboratorium, general check up masuk, sampai video, CT scan, MRI masuk," kata Budi di Jakarta sebagaimana dikutip Antara, Senin (2/1/2022).

Baca Juga: PPKM Dicabut, Jubir Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspada: Covid-19 Masih Ada sebagai Pandemi

Budi menambahkan, pemerintah tengah menyusun sistem elektronik melalui platform Satu Data yang akan berisi data kesehatan, keuangan, sosial, hingga sumber daya alam.

Platform Satu Sehat nantinya akan memuat berbagai data kesehatan individu yang diintegrasikan. Budi menyebut data itu kemudian bisa ditunjukkan individu ke dokter untuk pengecekan kesehatan dan sebagainya.

"Kami adalah subsektor, dibuat sistem teknologi namanya "Satu Sehat", bagian dari Satu Data. Kami diberikan deadline sampai 2023 agar semua fasilitas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, laboratorium, harus terintegrasi datanya ke Satu Sehat supaya bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Budi.

"Ini bisa digunakan oleh pemda, dinas kesehatan untuk memahami populatian health, kesehatan populasi di level desa, kecamatan, kabupaten kota, sehingga intervensinya lebih pas, spesifik-berbasis data, efektif dan efisien," sambungnya.

Budi menuturkan, platform Satu Sehat ditargetkan mulai bisa dimanfaatkan pada 2024. "Akhir 2023 selesai, semua terintegrasi dan tahun 2024 tinggal memanfaatkan saja," katanya.

Baca Juga: Kemenkes Kembangkan Fitur Janji Temu dengan Dokter di Aplikasi PeduliLindungi

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x