Kompas TV nasional hukum

Aktivis Perempuan Sakit Hati, Ada Beda Respons Kasus Putri Candrawathi dengan Korban Perkosaan Lain

Kompas.tv - 16 Desember 2022, 05:30 WIB
aktivis-perempuan-sakit-hati-ada-beda-respons-kasus-putri-candrawathi-dengan-korban-perkosaan-lain
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo berpelukan saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ratna Batara Munti selaku aktivis pembela hak perempuan mengaku sakit hati atas beda respons kepolisian dalam kasus Putri Candrawathi dengan korban perkosaan lainnya.

"Terus terang saya sakit hati, karena banyak korban yang tak bisa mendapat laporan polisi," kata Ratna, via program Rosi di KOMPAS TV, Kamis (15/12/2022).

"Ini (Putri Candrawathi-red), psikolog forensik langsung bisa didapatkan, psikolog langsung bisa didapatkan, laporan polisi langsung bisa didapat," urai Ratna.

Berdasarkan pengalaman Ratna saat mendampingi korban perkosaan, akses mendapat fasilitas atau unsur dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang disebutnya itu, sulit.

"Jangan salah ya, saya ke beberapa daerah, banyak penyidik tak mau menerima laporan korban," ungkap dia.

"Disangka kalau kita korban, ke polisi, langsung diterima? Enggak, ada beda perlakuan. Belum lagi psikolog, banyak kabupaten belum punya psikolog, mau akses psikolog klinis belum tentu menyediakan," imbuh dia.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Terindikasi Selingkuh, Martin: Yang Naksir Berat Bu Putri Candrawathi, Yosua Tidak

Dengan demikian, itu menjadi salah satu alasan Ratna untuk tidak bersuara untuk Putri, kendati mengaku diperkosa oleh Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Sebab, istri mantan jenderal polisi bintang dua Ferdy Sambo itu dinilai punya banyak privilese, tak mencerminkan mayoritas korban perkosaan.

"Kita membela ibu Brigadir J, dia korban, anaknya dibunuh dengan keji, dieksekusi seperti itu. Kita tentunya tidak terima, main hakim sendiri dan sangat keji," kata Ratna.

"Tentu saja kita bersama ibu Brigadir J dan keluarganya," tegas dia.

Pun, ada banyak perempuan lain yang dianggap Ratna jadi korban dalam kasus ini, termasuk istri polisi yang terseret kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

"Selama ini banyak yang bergantung dengan suami, itu juga perempuan yang jadi korban jadi kasus ini, harus kita pertimbangkan," kata Ratna.

Baca Juga: Febri Diansyah Tak Salahkan Pihak yang Ragu Putri Candrawathi Alami Dugaan Kekerasan Seksual


 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x