Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Zelenskyy Rayu Selandia Baru Bantu Upaya Perdamaian di Ukraina, Sorot Kehancuran Lingkungan Hidup

Kompas.tv - 14 Desember 2022, 16:02 WIB
zelenskyy-rayu-selandia-baru-bantu-upaya-perdamaian-di-ukraina-sorot-kehancuran-lingkungan-hidup
Ilustrasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Zelenskyy mendesak Selandia Baru agar berperan sebagai pemimpin dalam mengatasi kehancuran lingkungan sehubungan invasi Rusia ke Ukraina. (Sumber: Ukrainian Presidential Office Via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak Selandia Baru agar berperan sebagai pemimpin dalam mengatasi kehancuran lingkungan sehubungan invasi Rusia ke Ukraina. Hal tersebut disampaikan Zelenskyy dalam pidato virtual ke parlemen Selandia Baru, Rabu (14/12/2022).

Zelenskyy mengingatkan, alam tidak bisa dibangun kembali kendati Ukraina bisa dibangun kembali dalam jangka panjang.

"Anda tidak bisa membangun kembali alam yang dihancurkan, sebagaimana Anda tidak bisa mengembalikan nyawa yang hilang," kata Zelenskyy dikutip Associated Press.

Dalam kesempatan ini, Zelenskyy menjadi pemimpin luar negeri kedua yang berpidato ke parlemen Selandia Baru. Pemimpin pertama adalah mantan Perdana Menteri Australia Julia Gillard pada 2011 silam.

Baca Juga: Zelenskyy: Setengah Fasilitas Energi Ukraina Hancur akibat Serangan Rusia Jelang Musim Dingin

Zelenskyy sendiri mengajukan rencana perdamaian berisi 10 poin yang turut memuat perlindungan lingkungan. Ia meminta berbagai negara untuk menjadi inisiatior dalam poin-poin yang berbeda.

Lebih lanjut, Zelenskyy berterima kasih kepada Selandia Baru atas bantuannya ke upaya perang Ukraina sejauh ini.

"Berbagai diktator dan agresor, mereka selalu gagal menyadari kekuatan dari pemerintahan dunia merdeka," katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut Wellington akan mengirim bantuan baru ke Ukraina senilai 3 juta dolar Selandia Baru (Rp30 miliar). Sebelumnya, Waellington telah mengirim bantuan kemanusiaan senilai 8 juta dolar Selandia Baru (Rp80 miliar).

Ardern menyebut keputusan pemerintahannya untuk membantu Ukraina tidak ditentukan oleh geografi atau hubungan diplomatik.

"Penilaian kami itu sederhana. Kami bertanya kepada diri sendiri, 'Bagaiamana jika itu (invasi) terjadi kepada kami?'" kata Ardern.

Baca Juga: Putin Batalkan Tradisi Konpers Tahunan, Disebut karena Malu Pasukan Rusia Babak Belur di Ukraina

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x