Kompas TV internasional kompas dunia

Elon Musk Lontarkan Ancaman Perang pada Apple, Ini Sebabnya

Kompas.tv - 29 November 2022, 15:15 WIB
elon-musk-lontarkan-ancaman-perang-pada-apple-ini-sebabnya
CEO Twitter Elon Musk mengecam tindakan Apple yang dianggap membenci kebebasan berbicara, sekaligus melemparkan ancaman "perang" terhadap perusahaan itu, Selasa (29/11/2022). (Sumber: Hannibal Hanschke/Pool Photo via AP, File)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Bos Twitter Elon Musk menuduh Apple membenci kebebasan berbicara di Amerika, sekaligus melontarkan ancaman "perang" terhadap perusahaan yang dinaungi Tim Cook itu, Selasa (29/11/2022) waktu setempat.

Melalui akun Twitternya, Musk mencuit bahwa "Apple telah menghentikan sebagian besar iklannya di Twitter", lalu dalam unggahan terpisah menyebut Apple telah "mengancam akan menghilagkan Twitter dari App Store, tetapi tidak akan memberi tahu kami alasannya."

Musk mengecam langkah itu karena dinilai secara aktif menekan kebebasan berekspresi. Ia kemudian meluncurkan jajak pendapat tentang apakah "Apple harus memublikasikan semua tindakan sensor yang telah diambil untuk memengaruhi pelanggannya."

Per pukul 14.10 WIB, sebanyak 1,7 juta peserta telah mengikuti voting itu, nyaris 85 persen sepakat dan sisanya tak setuju.


Baca Juga: Keturunan India Pimpin Dunia: PM Inggris, Wapres AS, CEO Microsoft, Twitter, Ini Daftar Lainnya

Elon Musk kemudian mencuit tentang "pajak rahasia 30 persen untuk semua yang dibeli melalui App Store mereka." 

Faktanya, penarikan komisi 30 persen oleh Apple telah lama dikritik secara luas, bahkan memicu hengkangnya perusahaan Epic Games dari perusahaan itu.

Miliarder pemilik Tesla tersebut juga melengkapi war-nya dengan meme yang menyiratkan bahwa dia siap berperang melawan Apple atas komisi 30 persen.

Baca Juga: Elon Musk Bikin Jajak Pendapat di Twitter, Tanya Pengguna Apakah Akun Trump Dipulihkan atau Tidak

Twitter telah mengalami periode turbulensi setelah Musk menjadi CEO baru per akhir Oktober 2022 lalu. Perusahaan itu dilaporkan mengalami penurunan laba besar-besaran beberapa minggu terakhir.

Kebijakan reformasi pun ia ambil, merumahkan nyaris setengah dari seluruh pegawai Twitter.


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x