Kompas TV nasional peristiwa

3 Keanehan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Hidup Mati Bersama Mayat hingga Jual Isi Rumah

Kompas.tv - 23 November 2022, 15:17 WIB
3-keanehan-kasus-satu-keluarga-tewas-di-kalideres-hidup-mati-bersama-mayat-hingga-jual-isi-rumah
Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara kasus satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (14/11/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus satu keluarga yang tewas misterius di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat menyimpan banyak keanehan.

Adapun keanehan demi keanehan itu terungkap setelah tim gabungan Polres Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya melakukan serangkaian penyelidikan.

Baca Juga: Saksi Mata Tahu Pemilik Rumah di Kalideres Sudah Jadi Mayat Sejak Mei, tapi Diminta Jangan Lapor

Terbaru, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa salah satu dari keempat korban yaitu Reni Margareta ternyata sudah meninggal sejak 13 Mei 2022.

Padahal, kasus satu keluarga tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, itu ditemukan warga sekitar bersama pihak kepolisian pada 10 November 2022.

Berikut ini disarikan KOMPAS.TV dari berbagai sumber perihal sejumlah keanehan dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian

Hidup dan Mati Bersama Mayat

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan bau busuk di rumah satu keluarga yang diduga berasal dari mayat itu ternyata sudah tercium sejak Mei 2022.

Adalah mediator dan dua pegawai koperasi simpan pinjam yang kali pertama mencium aroma bau busuk tersebut. Bahkan mereka sempat masuk ke dalam rumah itu.

Baca Juga: Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres, Anak Setia Beri Susu hingga Sisir Ibunya yang Sudah Jadi Mayat

Ketiga saksi mata itu masuk ke rumah tersebut karena salah satu korban, Budiyanto Gunawan berencana menggadaikan sertifikat rumah.

Ia menghubungi mediator yang biasa melakukan transaksi jual beli rumah, dan minta dicarikan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah.

Setelah menemukan koperasi simpan pinjam, mediator tersebut mengajak dua pegawai koperasi  ke rumah korban pada 13 Mei 2022.


 

"Pada saat datang diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," kata Hengki di Jakarta pada Senin (21/11/2022).

Selanjutnya, mereka meminta bertemu dengan pemilik rumah sesuai nama yang tertera di sertifikat, yaitu Reni Margareta. Pegawai koperasi simpan pinjam itu lalu diajak masuk oleh Dian yang saat itu masih hidup ke kamar ibunya.

“Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, di mana 'ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya," ujar Hengki menirukan ucapan Dian.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x