Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Biaya Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp112 T, Butuh Tambahan Duit Negara kalau Mau Selesai 2023

Kompas.tv - 10 November 2022, 08:13 WIB
biaya-kereta-cepat-bengkak-jadi-rp112-t-butuh-tambahan-duit-negara-kalau-mau-selesai-2023
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai dikirim dari China pada 21 Agustus lalu dan secara bertahap dilanjutkan hingga 2023. (Sumber: KCIC)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus membengkak. Dari yang tadinya total 6,071 miliar dollar AS, menjadi 7,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp112,5 triliun (asumsi kurs Rp15.000)

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo menyatakan, hingga 15 September 2022 biaya proyek itu naik 1,449 miliar dollar AS atau Rp21,74 triliun dari rencana awal. Hitungan itu berdasarkan  review terbaru Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite KCJB.

Sebelumnya, berdasarkan perhitungan dan review BPKP pada 9 Maret 2022, pembengkakan biaya hanya sebesar 1,17 miliar dollar AS atau Rp17,64 triliun.

"Ini setelah direview kembali oleh BPKP dan ini sudah dibahas oleh komite, maka angka yang muncul saat ini cost overrun menjadi 1,449 miliar dollar AS," ujar Didiek dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR , Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Dirut KCIC Akui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Balik Modal Setelah 38 Tahun

Ia menjelaskan, tambahan biaya itu akan dibayar oleh konsorsium BUMN Indonesia dan China sebesar 25 persen dan 75 persen penarikan pinjaman atau utang dari China Development Bank (CDB).


 

Nah, 25 persen yang jadi jatah konsorsium RI-China tercatat sebesar Rp5,435 triliun. Dari jumlah itu, 60 persennya (Rp3,261 triliun) akan ibayarkan oleh Indonesia dan 40 persen (Rp2,174 triliun) dari pemerintah China.

"Dari Rp21,7 triliun ini, maka harapannya 25 persen dipenuhi oleh ekuitas, 60 persen dipenuhi dari porsi Indonesia dan China 40 persen," ujar Didiek.

Oleh karena itu, Didiek menyebut, pihaknya butuh dana lagi Rp3,2 triliun. Kucuran dana lewat penyertaan modal negara (PMN) itu diharapkan bisa cair paling lambat akhir tahun ini. Sehingga proyek bisa selesai sesuai target.

Baca Juga: Rekor 10 Kereta Cepat Paling Kencang di Dunia, Cina Tak Kalah Jauh dari Jepang

"Artinya kalau PMN diberikan maksimal di Desember, maka kami bisa yakinkan tidak akan ada penambahan cost overrun lagi dan proyek bisa selesai pertengahan 2023," ucapnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x