Kompas TV internasional kompas dunia

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab Bela Keputusan OPEC Pangkas Produksi Walau ada Tekanan AS

Kompas.tv - 31 Oktober 2022, 19:55 WIB
arab-saudi-dan-uni-emirat-arab-bela-keputusan-opec-pangkas-produksi-walau-ada-tekanan-as
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman berpidato di Pameran & Konferensi Perminyakan Internasional Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin, 31 Oktober 2022. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Senin, (31/10/2022) membela keputusan OPEC dan sekutunya untuk memangkas produksi minyak, bahkan ketika utusan Amerika memperingatkan ketidakpastian ekonomi dunia ke depan (Sumber: -)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

 

ABU DHABI, KOMPAS.TV — Arab Saudi dan Uni Emirat Arab hari Senin, (31/10/2022) membela keputusan OPEC dan sekutunya untuk memangkas produksi minyak, bahkan ketika Amerika memperingatkan ketidakpastian ekonomi dunia ke depan, seperti dilansir Associated Press, Senin (31/10/2022)

Meski disampaikan dengan ramah, komentar di Pameran dan Konferensi Perminyakan Internasional Abu Dhabi menunjukkan perbedaan mencolok antara Amerika Serikat dan negara-negara Teluk Arab yang didukungnya secara militer di Timur Tengah.

Politisi Amerika Serikat bereaksi dengan mengancam kesepakatan senjata dengan Arab Saudi dan menuding pemerintah Saudi berpihak pada Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perangnya di Ukraina.

Menteri energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengisyaratkan hal itu dalam sambutan singkatnya di acara tersebut.

"Kami tidak berutang kepada siapa pun kecuali kami," kata sang pangeran disambut tepuk tangan, mencatat bahwa KTT perubahan iklim PBB yang akan datang akan diadakan di Mesir dan Uni Emirat Arab. "dilakukan untuk kita, oleh kita, untuk masa depan kita, dan kita harus berkomitmen untuk itu."

Menteri Energi Emirat Suhail al-Mazrouei menggemakan pembelaan itu. Sambil mengatakan bahwa OPEC dan sekutunya "hanya satu panggilan telepon jika persyaratannya ada" untuk meningkatkan produksi, Suhail tidak memberikan indikasi bahwa dorongan seperti itu akan segera terjadi.

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami di Uni Emirat Arab, serta rekan-rekan kami di OPEC+ tertarik untuk memasok kebutuhan yang dibutuhkan dunia," kata al-Mazrouei. "Tetapi pada saat yang sama, kami bukan satu-satunya produsen di dunia."

Baca Juga: Putin Bela Arab Saudi yang Diancam AS karena Tolak Perintah Washington untuk Tekan OPEC+

Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei di Pameran & Konferensi Perminyakan Internasional Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin, 31 Oktober 2022. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Senin, (31/10/2022) membela keputusan OPEC dan sekutunya untuk memangkas produksi minyak, bahkan ketika utusan Amerika memperingatkan ketidakpastian ekonomi dunia ke depan (Sumber: AP Photo/Kamran Jebreili)

OPEC dan konfederasi longgar negara-negara lain yang dipimpin oleh Rusia sepakat pada awal Oktober untuk memangkas produksinya sebesar 2 juta barel minyak per hari, mulai November.

OPEC, yang dipimpin Arab Saudi, bersikeras keputusannya datang dari kekhawatiran tentang ekonomi global.

Analis di AS dan Eropa memperingatkan resesi membayangi dunia Barat dari inflasi dan kenaikan suku bunga, serta kelangkaan pasokan makanan dan minyak yang dipengaruhi oleh perang Rusia di Ukraina.

"Ekonomi global berada di ujung tanduk," tegas Sultan Ahmed Al Jaber, direktur pelaksana Abu Dhabi National Oil Co.

Gas alam juga terpengaruh perang, membuat tagihan energi melonjak di seluruh Eropa.

"Kita harus menyadari bahwa banyak orang ... menghadapi musim dingin yang sangat sulit di Inggris, di Eropa dan di seluruh dunia," kata CEO BP Bernard Looney pada acara di Abu Dhabi.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x