Kompas TV nasional rumah pemilu

Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Survei Litbang Kompas, PDIP: Kami Kaji, tapi Keputusan di Bu Mega

Kompas.tv - 26 Oktober 2022, 17:34 WIB
elektabilitas-ganjar-tertinggi-di-survei-litbang-kompas-pdip-kami-kaji-tapi-keputusan-di-bu-mega
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan mengkaji hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. 

Meski begitu, kata dia, kajian itu hanya sebagai indikator PDIP untuk memilih sosok yang akan diusung di pesta demokrasi nanti.

Sebab, ihwal keputusan tokoh yang akan dipilih menjadi capres, merupakan kewenangan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Prabowo- Anies Bersaing Ketat

"Kami terus melakukan kajian-kajian, ya, secara politik sosiologi dan juga hasil-hasil survei. Tapi sekali lagi terkait dengan keputusan capres dan cawapres itu berada di tangan ibu ketua umum," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). 

Ia menyebut, dalam memilih seseorang untuk dipilih menjadi capres itu tak bisa dilakukan secara terburu-buru. 

"Karena pemimpin nasional ini dipersiapkan, tentu saja melihat multidimensi dan multi perspektif. Semuanya dicermati, hanya saja ini kan sesuatu hal yang dinamis," ujarnya. 

Saat ini, kata Hasto, PDIP sedang berkonsentrasi untuk membantu pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam menghadapi ancaman resesi global yang diprediksi akan melanda seluruh negara pada 2023 nanti. 

"Berkonsentrasi pada masalah perekonomian ini sebagai kondisi yang telah dilakukan dan segala prioritas bagi pemerintahan Pak Jokowi. Dan itu dulu yang harus kita persiapkan. Karena masalah bangsa dan negara ini bukan sekadar elektron."



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x