Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Jenderal Tertinggi Rusia Akui Situasi Sulit Pasukannya akibat Tekanan Serangan Ukraina

Kompas.tv - 19 Oktober 2022, 14:56 WIB
jenderal-tertinggi-rusia-akui-situasi-sulit-pasukannya-akibat-tekanan-serangan-ukraina
Jendral Sergei Surovikin, tengah, bersama Jenderal Gerasimov, kiri, pada akhir 2021. Jenderal Surovikin mengakui situasi sulit pasukannya akibat tekanan serangan Ukraina yang berusaha merebut kembali wilayah selatan dan timur. (Sumber: Sputnik/Mikhail Metzel)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina Jenderal Sergei Surovikin mengakui keadaan yang sangat sulit bagi pasukannya akibat tekanan serangan Ukraina yang berusaha merebut kembali wilayah selatan dan timur yang sudah dicaplok Moskow beberapa pekan lalu.

Seperti laporan Straits Times, Rabu, (19/10/2022), Jenderal Surovikin mengumumkan pemindahan bertahap yang terorganisir warga sipil dari empat kota di tepi sungai Dnipro. Pengumuman itu dipandang sebagai pertanda makin terpojoknya pasukan Rusia di lapangan, delapan bulan setelah serangannya ke Ukraina.

Pasukan Rusia di Kherson dilaporkan sudah mundur sejauh 20 km - 30 km dalam beberapa minggu terakhir dan berisiko terjepit di tepi barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 km yang membelah Ukraina.

"Situasi di daerah 'Operasi Militer Khusus' dapat digambarkan menegangkan," kata Jenderal Sergei Surovikin, kepada saluran berita televisi milik negara Rossiya 24.


 

Tentang Kherson, Jenderal Surovikin berkata, “Situasi di daerah ini sulit. Musuh dengan sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di Kherson.”

Ukraina dan Rusia membantah menargetkan warga sipil, meskipun Kiev menuduh pasukan Moskow melakukan kejahatan perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" pada 24 Februari karena dia mengatakan ingin memastikan keamanan Rusia dan melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina.

Ukraina dan sekutunya menuduh Moskow melakukan perang tak beralasan untuk merebut wilayah dari tetangganya yang pro-Barat.

Baca Juga: Ngeri, Rusia Tegaskan 4 Wilayah Ukraina yang Dicaplok Ada Dalam Payung Perlindungan Nuklir Rusia

Seorang petugas polisi menyaksikan puing-puing batu dan tanah beterbangan di udara saat drone kamikaze Rusia menghantam pusat ibu kota Kiev, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. (Sumber: AP Photo/Vadym Sarakhan)

Posisi pasukan Rusia terus mendapat serangan di Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih di provinsi Kherson kata Jenderal Surovikin.

Dia tampaknya mengakui bahaya yang mengintai dari pasukan Ukraina yang makin bergerak maju menuju kota Kherson, yang terletak di dekat mulut sungai Dnipro di tepi barat.

Sulit bagi Rusia untuk memasok pasukan dari timur ke arah Kherson yang terletak di Selatan, karena jembatan utama di seberang Dnipro telah rusak parah akibat bom Ukraina.

Rusia merebut kota itu sebagian besar tanpa perlawanan pada hari-hari awal serangan, dan itu tetap menjadi satu-satunya kota besar Ukraina yang direbut pasukan Moskow secara utuh.

Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang diduduki, bagian dari empat wilayah yang dideklarasikan Rusia menjadi bagian integralnnya, dan bisa dibilang yang paling penting secara strategis.



Sumber : Kompas TV/Straits Times/Russiya24


BERITA LAINNYA



Close Ads x