Kompas TV nasional politik

Zulfan Lindan Respons Hasto: Anies Sebagai Antitesis Jokowi Jangan Dipahami Saling Bertabrakan

Kompas.tv - 12 Oktober 2022, 12:27 WIB
zulfan-lindan-respons-hasto-anies-sebagai-antitesis-jokowi-jangan-dipahami-saling-bertabrakan
Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan menanggapi kader Nasdem yang keluar setelah deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 dari Nasdem di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (4/10/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan menilai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak memahami utuh soal pernyataan dirinya yang menyebut Anies Baswedan sebagai antithesis Joko Widodo.

Menurut Zulfan Lindan, soal Anies Baswedan sebagai antithesis Joko Widodo harusnya tidak dipahami saling berlawanan.

Demikian Zulfan Lindan merespons pernyataan Hasto Kristiyanto soal Anies Baswedan antitesis Joko Widodo kepada KOMPAS TV, Rabu (12/10/2022).

“Dalam kaitan Anies Baswedan sebagai antitesis pak Jokowi jangan dipahami saling bertabrakan,” ujar Zulfan.

Zulfan menuturkan antitesis yang dimaksud adalah perbedaan pola kerja Anies dan Jokowi, bukan prinsipnya.

Menurutnya, pola kerja Jokowi tipenya tidak mutar-mutar dan bergerak cepat sementara Anies ini pendekatannya lebih pada konseptual dalam melakukan program kerja.

Baca Juga: Hasto Kaget Nasdem Sebut Anies Antitesis Jokowi: Lalu, Dimana Tanggung Jawab Etika Politik Nasdem?

“Sebagaimana saya jelaskan dalam dialog total politik bahwa Jokowi punya pendekatan berpikir dan kerja,” jelas Zulfan.

“Pak Jokowi lebih melakukan pendekatan implementatif. Sementara itu Anies lebih melakukan pendekatan konseptualisasi yang mungkin saja implementasinya tidak sesegera Pak Jokowi.”

Atas dasar itu, Zulfan pun mengatakan Hasto tidak paham dengan kalimat Anies Baswedan sebagai antitesis Joko Widodo.

“Mas Hasto tidak memahami secara utuh apa yang saya maksud dengan tesa, antitesa dan sintesa. Dalam teori dasar Dialektika Hegel memang terjadi perubahan yang mendasar dari bentuk Feodalisme mengalami perubahan dalam bentuk sistem Kapitalisme,” ucap Zulfan.

“Namun kini semua pendekatan itu banyak mengalami perubahan yang dikenal sebagai teori konvergensi, dimana antara kapitalisme dan sosialisme saling melengkapi. Sebagai contoh, misalnya China dan Rusia yang dikenal sebagai negara sosialis dalam membangun perekonomiannya juga melakukan pendekatan libaral kapitalisme.”

Baca Juga: Pengamat: PDIP akan Haramkan Koalisi dengan NasDem, Bila Tetap Usung Anies Baswedan Nyapres

Sebelumnya, Hasto memang merespon pernyataan kader Nasdem, Zulfan Lindan, yang menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Jokowi.

“Jujur saya sangat kaget dengan pernyataan Partai Nasdem melalui Pak Zulfan Lindan, bahwa Pak Anies merupakan antitesis Pak Jokowi. Ini menimbulkan persoalan tata pemerintahan dan etika politik yang sangat serius,” ucap Hasto.

Untuk diketahui, kata Hasto, antitesis artinya merupakan kondisi yang samasekali berbeda, yang berlawanan 180 derajat dengan kondisi status quo.

“Jadi secara sadar Nasdem melalui pernyataan Pak Zulfan Lindan menegaskan hal tersebut. Dengan demikian dalam cara berpikir, kebijakan, dan skala prioritas Nasdem dengan mencalonkan Pak Anies juga menjadi antithesis,” kata Hasto.

“Bukankah dukungan Nasdem terhadap Pak Anies tersebut bersifat wajib bagi kader Nasdem. Kecuali, Nasdem mengecualikan bahwa menteri-menteri yang di kabinet, menyatakan secara formal tidak mendukung Pak Anies.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x