Kompas TV olahraga sepak bola

Sejarah Arema, Klub Besar yang Dihantam Dualisme

Kompas.tv - 3 Oktober 2022, 07:22 WIB
sejarah-arema-klub-besar-yang-dihantam-dualisme
Arema merupakan salah satu klub besar di Indonesia yang dihantam dualisme akibat konflik PSSI pada 2011. (Sumber: Suryamalang.tribunnews.com/Instagram Arema FC)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Arema merupakan nama besar dalam dunia sepakbola Indonesia. Saat ini diketahui terdapat dua klub yang memakai nama Arema, yakni Arema FC dan Arema Indonesia. Bagaimana sejarahnya?

Dihimpun dari berbagai sumber, nama Arema diketahui telah ada sejak zaman kerajaan. Arema pertama kali tercatat dalam Kidung Harsawijaya, berkisah tentang Patih Kebo Arema, ketika Singosari diperintah Raja Kertanegara. 

Prestasi Kebo Arema mentereng, ia meredam pemberontakan Kelana Bhayangkara. Sebagaimana tertuang dalam Kidung Panji Wijayakrama, disebutkan saat itu seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat.

Namun, kini nama Arema lebih identik dengan akronim Arek Malang. KBBI menjelaskan bahwa arek berarti orang yang berasal atau dilahirkan di suatu daerah. Singkat kata, Arek Malang dapat diartikan sebagai orang-orang dari daerah Malang.

Pendirian klub

Arema pertama kali dibentuk oleh Derek dengan nama Armada 86, gabungan dari Armada dan Arema. Beberapa bulan kemudian, nama Armada 86 berubah menjadi Arema 86.

Sayangnya, upaya Derek mempertahankan Arema`86 di kompetisi Galatama saat itu mendapat berbagai hambatan, termasuk kesulitan dana.
 
Di sinilah, Mantan Gubernur Irian Jaya ke-3, sekaligus eks pengurus PSSI periode 80-an, Acub Zaenal, berandil besar bagi nafas panjang Arema sebagai klub sepakbola.

Usai diambil alih oleh Zaenal, nama Arema 86 diubah menjadi PS. Arema Malang, lalu ditetapkan sebagai salah klub peserta Galatama.

PS. Arema Malang resmi berdiri pada 11 Agustus 1987, sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Bulan kelahiran klub yang sesuai dengan zodiak Leo, membuat klub mendapat julukan Singo atau singa.

Perjalanan Arema hingga terjadi dualisme

Sejak dibentuk pada 1987, Arema telah mengikuti berbagai kompetisi sepakbola strata tertinggi di Indonesia, mulai dari Galatama, Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL) hingga Liga 1.

Beberapa gelar yang pernah diraih Arema adalah juara Galatama musim 1992-93, juara ISL musim 2009-10, juara Piala Galatama 1992, dan juara Piala Indonesia 2005 serta 2006.

Duduk perkara dualisme klub terjadi pada 2011 ketika Indonesia memiliki dua kompetisi bola papan atas, yakni Indonesia Premier League (IPL) dan ISL.

Saat itu, ketua Yayasan Arema Indonesia, Muhammad Nur, bersama Acub Zaenal, mendaftarkan Arema Indonesia untuk bermain di IPL, kompetisi yang dianggap resmi.

Hanya saja, pada musim kedua, PSSI memutuskan IPL sebagai kompetisi ilegal, karena adanya konflik internal.

Di sisi lain, kubu Rendra Kresna (sekretaris Yayasan Arema), ternyata tidak setuju dengan keinginan ketua Yayasan Arema yang mendaftarkan Arema ke kompetisi IPL. Padahal, ketika itu Rendra diketahui sudah mengundurkan diri dari yayasan.



Sumber : Berbagai Sumber


BERITA LAINNYA



Close Ads x