Kompas TV olahraga sepak bola

Tragedi Kanjuruhan, Paguyuban Suporter Desak Investigasi Total Kericuhan Tewaskan 129 Orang

Kompas.tv - 2 Oktober 2022, 10:34 WIB
tragedi-kanjuruhan-paguyuban-suporter-desak-investigasi-total-kericuhan-tewaskan-129-orang
Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam. (Sumber: SURYAMALANG.COM/Purwanto)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) meminta PSSI untuk evaluasi total dan investigasi imbas kericuhan dan tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan setidaknya 129 orang meninggal dunia. 

Akibat kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu bahkan disebut banya keluarga yang masih mencari sanak famili mereka.

"Kami mendesak PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 hingga Liga 3 untuk dapat melakukan pembenahan di seluruh bidang,"kata Ketua Umum PSTI Ignatius Indro dalam siaran pers, Minggu (2/10/2022).

"seperti penentuan protap pengamanan dalam sebuah pertandingan, perbaikan sistem liga,hingga pendidikan suporter sehingga memiliki satu pemikiran, perbaikan dan investigasi total,"imbuhnya. 

Indro lantas memaparkan, investigasi total tersebut untuk mengetahui kericuhan yang membuat noda dalam sepak bola Indonesia tersebut. 

"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seluruh stake holder sepak bola Indonesia, yang pertama adalah usut tuntas kejadian kericuhan yang terjadi di Kajuruhan," imbuhnya. 

Baca Juga: Mengenal Stadion Kanjuruhan Malang, Markas Besar Aremania dan Arema FC Berkapasitas 45 Ribu Penonton

Ia menunjukkan, kenapa harus ada investigasi menyeluruh terkait dengan tragedi Kanjuruhan. 

"Lakukan investigasi bagaimana terjadinya kejadian seperti ini yang menjadi tragedi bagi sepak bola Indonesia. Siapa yang bersalah, apakah panitia penyelenggara sudah menjalankan SOP atau protap yang benar saat menghadapi suporter? Atau memang dari federasi, atau dari stake holder lain,"jelas dia. 

"Bagaimana juga peran fan base dalam mengingatkan masa di dalam maupun luar stadion untuk tidak bertindak anarkis? Bagaimana juga peran Federasi dalam mengantsipasi laga panas seperti ini?" papar dia. 

"Ada hal yang lebih besar dari rivalitas atau bahkan dari sepak bola itu sendiri yakni kemanusiaan," tutup dia. 

Baca Juga: Gubernur Khofifah: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Diberi Santunan Rp10 Juta

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x