Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Daftar NATO, Sekutu Putin: Ini Mempercepat Dimulainya Perang Dunia Ketiga

Kompas.tv - 1 Oktober 2022, 17:00 WIB
ukraina-daftar-nato-sekutu-putin-ini-mempercepat-dimulainya-perang-dunia-ketiga
Ilustrasi. Dmitry Medvedev, orang dekat Vladimir Putin sekaligus wakil ketua Dewan Keamanan Nasional Federasi Rusia serta mantan presiden dan perdana menteri Rusia. Pada Jumat (30/9/2022), Medvedev menyebut pendaftaran Ukraina ke NATO sekadar mempercempat dimulainya Perang Dunia Ketiga.(Sumber: Yekaterina Shtukina/Sputnik via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Federasi Rusia Dmitry Medvedev mengecam langkah Ukraina yang mendaftar menjadi anggota NATO. Kiev resmi mendaftar NATO usai Rusia meresmikan aneksasi atau pencaplokan atas empat provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022) kemarin.

Medvedev menyebut pendaftaran Ukraina ke NATO bisa “mempercepat dimulainya Perang Dunia Ketiga.”

“(Presiden Ukraina) Zelenskyy menghendaki keanggotaan NATO cepat-cepat. Ide hebat. Dia baru saja meminta NATO untuk mempercepat Perang Dunia Ketiga,” kata Medvedev melalui kanal Telegram-nya sebagaimana dikutip TASS.

Sekutu Presiden Vladimir Putin itu menyebut Zelenskyy sudah jengah dengan perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari silam.

Baca Juga: Rusia Buat PBB Tak Berdaya, Veto Resolusi yang Mengutuk Referendum di Ukraina

Rusia sendiri menganeksasi empat oblast (daerah setingkat provinsi) Ukraina pada pekan ini, yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Aneksasi ditempuh melalui referendum yang dikecam Kiev dan berbagai negara lain.

Segera usai Putin meresmikan hasil referendum, Zelenskyy mengumumkan pendaftaran Ukraina ke NATO yang dipercepat. Ia juga menegaskan tidak mau bernegosiasi dengan Moskow selama Putin masih jadi presiden.

"Ukraina siap untuk negosiasi, tetapi dengan presiden Rusia yang berbeda," kata Zelenskyy.

Di lain pihak, Medvedev juga menyindir pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menolak mengakui hasil referendum pro-Rusia.

“Itu (pernyataan Biden) disayangkan. Kami dapat menemukan tempat bagus untuk membuka konsulat Amerika di subjek-subjek baru Federasi Rusia,” kata mantan presiden Rusia tersebut.

Baca Juga: Putin Gelar Upacara Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina, Ditandai dengan Penandatanganan Kesepakatan

 


 

 



Sumber : Kompas TV/TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x