Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ada yang Lebih Hemat dari LPG 3Kg, Warga Harap Jaringan Gas PGN Segera Mengalir ke Rumah

Kompas.tv - 30 September 2022, 05:00 WIB
ada-yang-lebih-hemat-dari-lpg-3kg-warga-harap-jaringan-gas-pgn-segera-mengalir-ke-rumah
Pembangunan jaringan gas (jargas) oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) di wilayah Kampung Makasar, Jakarta Timur (29/9/2022). (Sumber: Kompas.tv/Dina Karina )
Penulis : Dina Karina | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seiring dengan batalnya program kompor listrik yang masih dalam tahap uji coba, pemerintah akan mendorong penggunaan jaringan gas (jargas) oleh masyarakat.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan, targetnya 300.000 sambungan jargas bisa terpasang sepanjang tahun ini.

"Perkembangannya bagus, rencananya sampai akhir tahun harapan kita 300.000 sambungan jargas bisa dipasang," kata Pahala seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/9/2022).

Pengguna jargas memang belum terlalu banyak saat ini, lantaran harus menunggu pembangunan jalur pipa gas oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) ke pemukiman warga. Tidak seperti gas tabung LPG  yang bisa dengan mudah dibeli masyarakat.

Baca Juga: Konversi Kompor Listrik Batal, Pemerintah Akan Dorong Program Jaringan Gas

Kalaupun instalasi harga sudah terpasang, warga belum bisa langsung menikmati aliran gas. Seperti yang diceritakan oleh Siti Khadijah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Makasar, Jakarta Timur.

Sudah 5 bulan pipa harga terpasang di rumahnya, namun hingga saat ini aliran gas belum menyala.

"Kata petugasnya sebentar lagi, tapi enggak tahu kapan. Soalnya tetangga masih pada nyusul masang jargas di rumahnya. Jadi nunggu banyak dulu, baru nanti nyala gasnya," kata Siti saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (29/9/2022).

Menurut Siti, awalnya warga di wilayah tempat tinggalnya hanya sedikit yang berminat memasang jargas. Ia termasuk warga yang memasang jargas di gelombang awal.

Baca Juga: Warga Panik Pipa Jargas Keluarkan Api

Jaringan pipa gas PGN yang terpasang di rumah Siti Khadijah, warga Kampung Makasar, Jakarta Timur. (Sumber: Kompas.tv/Dina Karina )

"Waktu itu ada petugas ke sini, enggak tahu darimana. Dia bilang sudah izin Pak RT, nawarin masang jargas Rp300.000 saja buat biaya pemasangan. Bisa dicicil selama 3 bulan. Kata petugasnya itu murah karena masih disubsidi, kalau nanti-nanti biayanya jutaan," ujar Siti.

Hal itulah yang menjadi pertimbangan warga lain untuk ikut menyusul memasang jargas di rumahnya. Siti sendiri mengaku tertarik memasang jargas karena mendapat info dari kerabatnya di wilayah Bekasi, yang hanya keluar yang Rp20.000 untuk pemakaian jargas selama sebulan.



Sumber : KompasTV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x