Kompas TV internasional kompas dunia

Pakar AS Soal Rumor Kudeta Xi Jinping: Berawal dari Gerakan Religius yang Dipersekusi Komunis China

Kompas.tv - 26 September 2022, 16:30 WIB
pakar-as-soal-rumor-kudeta-xi-jinping-berawal-dari-gerakan-religius-yang-dipersekusi-komunis-china
Ilustrasi. Presiden China Xi Jinping. Drew Thompson, peneliti tamu di Sekolah Kebijakan Pubik Lee Kuan Yew Singapura menduga kemunculan rumor kudeta terhadap Xi Jinping terkait dengan kelompok religius yang dipersekusi Partai Komunis China. (Sumber: Selim Chtayti/Pool Photo via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Media sosial digemparkan dengan rumor kudeta terhadap Presiden China Xi Jinping sepanjang akhir pekan lalu. Rumor ini, menurut berbagai pengamat, kemungkinan besar tidak benar.

Akan tetapi, Beijing hingga kini masih bungkam terkait rumor tersebut. Xi Jinping diperkirakan urung tampil di hadapan publik sepulangnya dari Uzbekistan pada pekan lalu karena mesti melakoni karantina.

Belum diketahui secara pasti bagaimana rumor kudeta China ini menyebar secara masif pada Sabtu (24/6). Namun, Drew Thompson, peneliti tamu di Sekolah Kebijakan Pubik Lee Kuan Yew Singapura menduga kemunculan rumor ini terkait dengan kelompok religius tertentu.

Thompson yang juga merupakan mantan pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk China, Taiwan, dan Mongolia menyebut rumor kudeta terhadap Xi Jinping pertama disebarkan oleh akun-akun yang terkait gerakan Falun Gong.

Baca Juga: Rumor Xi Jinping Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah, Pakar China Angkat Bicara

Kepada The Guardian, Senin (26/9), Thompson menyatakan bahwa rumor dari kelompok tersebut “pada dasarnya tidak kredibel” dan menyebut rumor kudeta akhir pekan lalu lebih sebagai “pengandaian penuh harap.”

Falun Gong sendiri adalah gerakan religius yang dipersekusi rezim komunis China sejak akhir 1990-an.

Menurut Thompson, media yang terafiliasi Falun Gong cenderung melebih-lebihkan berita dan menonjolkan sudut pandang kontra atas rezim Xi Jinping dan Partai Komunis China.

“Dalam kasus ini (rumor kudeta), tema yang mereka sorot dan laporkan untuk waktu yang lama tiba-tiba tembus ke (media) arus utama,” kata Thompson.

Meskipun demikian, Thompson mengakui bahwa rumor kudeta Xi Jinping “punya dasar.” Ia merujuk situasi politik yang panas belakangan ini karena pembersihan sejumlah pejabat tinggi.

“Rumor bahwa Xi Jinping telah ditangkap punya dasar karena itu momen politik yang sangat sensitif di China. Dan pengadilan pejabat-pejabat senior belakangan ini menciptakan atmosfer yang panas,” kata Thompson.

Pemerintahan Xi Jinping memenjarakan sejumlah pejabat tinggi, yakni Wakil Menteri Keamanan Masyarakat Sun Lijun, Mantan Menteri Kehakiman Fu Zhenghua, serta mantan kepala polisi di Shanghai, Chongqing, dan Shanxi atas dakwaan korupsi pada pekan lalu.

Fu Zhenghua dan para mantan kepala polisi itu diketahui sebagai sekutu politik Sun Lijun yang tidak setia kepada Xi Jinping.

Selain itu, rumor kudeta dan pembersihan politis ini terjadi hanya beberapa pekan sebelum Kongres Partai Komunis China pada pertengahan Oktober mendatang. Xi Jinping diyakini akan diberikan masa jabatan periode ketiga dalam pertemuan tingkat tinggi ini.

Baca Juga: Medsos Sebut Jenderal Li Qiaoming Bakal Gantikan Xi Jinping Jadi Presiden China, Siapa Dia?
 



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x