Kompas TV nasional politik

Andi Arief: Utusan Jokowi Temui Demokrat sebelum KPK Tetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka

Kompas.tv - 23 September 2022, 16:22 WIB
andi-arief-utusan-jokowi-temui-demokrat-sebelum-kpk-tetapkan-lukas-enembe-sebagai-tersangka
Gubernur Papua Lukas Enembe (Sumber: ANTARA/Hendrina D Kandipi)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menduga ada keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Ia menjelaskan, sebelum Lukas Enembe ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi, ada utusan Presiden Jokowi yang menemui kader Demokrat. 

Baca Juga: Mangkir dari Panggilan Pertama, KPK Kembali Panggil Lukas Enembe pada 26 September Mendatang

Namun, Andi Arief tak menjelaskan secara detail ihwal sosok dan waktu pertemuan tersebut. 

"Demokrat sadar bahwa pemberantasan korupsi kamilah partai yg paling mendukung dan konsisten. Tapi kami juga tahu betul bahwa sebelum mentersangkakan Pak LE (Lukas Enembe, red) utusan Presiden menemui Demokrat agar kekosongan wagub diisi orang Jokowi. Dan, kami menolak memenuhi permintaan Presiden," tulis Andi Arief lewat akun Twitter @Andiarief_, Jumat (23/9/2022).

Kompas TV sudah diizinkan untuk mengutip.


Dalam cuitan lain yang menyebut akun Twitter Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Andi Arief mengatakan, utusan Presiden Jokowi itu bertujuan untuk melobi Partai Demokrat agar kekosongan wagub diisi orang Jokowi. 

"Pak Prof @mohmahfudmd kami terus bantu KPK selama murni penegakan hukum. Meski, ancaman pada Pak LE dan calon wakil Gubernur Yunus Wonda muncul setelah Pak LE tolak jendral Waterpau usulan Pak Jokowi, karena Waterpau tak dapat dukungan partai meski maunya Presiden Jokowi," cuitnya.

Ia menambahkan, Partai Demokrat mencermati banyak hal terkait tuntutan pemberhentian Lukas Enembe dari jabatannya. 

"Banyak hal yang kami timbang, termasuk soal keamanan nasional, sekali lagi kami sedang mengupayakan bicara langsung dengan yang bersangkutan, bicara tak normal, berjalanpun lemah," kata Andi dalam cuitannya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan tak ada rekayasa politik dalam penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh KPK.


Baca Juga: Lukas Enembe Ogah Diperiksa KPK, Intip Hartanya Tambah 12 Miliar Dalam 2 Tahun

"Tak ada rekayasa politik dalam penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka (TSK) korupsi. Itu untuk penegakan hukum sesuai dengan aspirasi tokoh-tokoh dan rakyat Papua," tulis Mahfud dalam akun Twitter @mohmahfudmd, Rabu (21/9/2022). 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x