Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Akhirnya! 2 Prajurit Inggris yang Dihukum Mati Rusia Dibebaskan, Terlibat dalam Pertukaran Tahanan

Kompas.tv - 22 September 2022, 14:05 WIB
akhirnya-2-prajurit-inggris-yang-dihukum-mati-rusia-dibebaskan-terlibat-dalam-pertukaran-tahanan
Aiden Aslin, prajurit Inggris yang akan dihukum mati Rusia akhirnya dibebaskan dan terlibat dalam pertukaran tahanan. (Sumber: Sky News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

DONETSK, KOMPAS.TV - Dua prajurit Inggris yang sempat akan dihukum mati Rusia akhirnya dibebaskan.

Aiden Aslin dan Shaun Pinner berada di antara lima prajurit Inggris, dari 300 orang yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Aslin dan Pinner merupakan prajurit Inggris yang ditangkap oleh kelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur, April lalu.

Rusia menuduh mereka sebagai tentara bayaran, dan menegaskan keduanya tak termasuk dalam hukum tahanan perang di Konferensi Jenewa.

Baca Juga: Warga Rusia Ketakutan Putin Umumkan Mobilisasi Militer: Saya Tak Ingin Jadi Umpan Meriam

Mereka pun dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Namun pada perkembangannya, keduanya ternyata masuk dalam bagian pertukaran pertahanan.

“Kami kini sudah keluar dari zona bahaya dan menuju rumah untuk keluarga kami,” kata Pinner dalam rekaman pesan pribadinya di dalam pesawat dikutip dari Sky News, Kamis (22/9/2022).


 

“Kami hanya ingin semua orang tahu tentang berita bagus itu. Terima kasih telah begitu memberikan dukungan. Kami sangat mengapresiasinya,” ujarnya.

Kebanyakan tahanan yang dibebaskan adalah orang Ukraina, dan banyak dari mereka merupakan bagian dari resimen Azov.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Balas Tuduhan AS, Korea Utara Tak Pernah Pasok Senjata ke Rusia

Secara keseluruhan, ada 10 warga asing yang dibebaskan oleh Rusia.

Selain lima warga Inggris, warga asing lainnya adalah Brahim Saadoun (Maroko), Alexander Drueke dan Andy Huynh (AS) dan seorang berkebangsaan Kroasia dan Swedia.

Untuk warga asing akan ditempatkan di Arab Saudi, sedangkan warga Ukraina dikembalikan ke negaranya.

Pertukaran tahanan sendiri tercapai berkat bantuan Turki dan Arab Saudi, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.



Sumber : Sky News


BERITA LAINNYA



Close Ads x