Kompas TV nasional politik

Effendi Simbolon Ngaku Dapat Ancaman usai Sebut TNI Gerombolan

Kompas.tv - 15 September 2022, 19:16 WIB
effendi-simbolon-ngaku-dapat-ancaman-usai-sebut-tni-gerombolan
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku dirinya mendapatkan ancaman setelah menyebut TNI seperti gerombolan beberapa waktu lalu. Hal itu lantaran nomor ponsel miliknya tersebar ke sejumlah orang yang tidak dikenal. 

"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam nggak berhenti-henti berdering. Iya, iya (dapat intimidasi). Ancaman nyawa," kata Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/9/2022). 

Baca Juga: MKD DPR Putuskan Effendi Simbolon Tak Bersalah Atas Pernyataan TNI Seperti Gerombolan

Politikus PDIP itu menyebut, ucapannya ihwal TNI gerombolan itu diplesetkan oleh sejumlah pihak sehingga memantik amarah prajurit TNI.

"Sekaligus saya ingin meng-clear-kan (meluruskan, red), tidak pernah saya menstigmakan, bahwa diksi itu ada kata gerombolan. Ada kata ormas, iya, tapi tidak dalam kaitan men-judge (menghakimi, red), menstigmakan TNI yang gerombolan," ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya melontarkan kalimat "TNI gerombolan" pada rapat dengar pendapat (RDP) karena ingin memastikan kabar keretakan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. 

"Kalau tidak ada kepatuhan, pada kepatuhan itulah kehormatan bagi prajurit, maka itulah seperti gerombolan, begitu. Nah ini kemudian menjadi viral begitu, dan saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi begitu. Saya kira enggak zamannya lagi, lah ya," tuturnya.


 

"Justru saya mau tanya ke mereka berdua (Dudung dan Andika), seyogianya ada Pak Menhan di situ, 'Pak, ini pertanyaannya sama, ke Bapak dan ke Pak Andika', ini satu ini, kan ada banyak catatannya di kita. Tapi karena beliau enggak hadir (dalam rapat), ya enggak bisa dong pertanyaan itu disampaikan," kata dia. 

Sebelumnya, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman secara terbuka menerima permintaan maaf dari Effendi Simbolon, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang sempat menyebut TNI seperti gerombolan, hingga menjadi sorotan publik belakangan ini. 

"Permintaan maaf Pak Effendi, dengan lapang dada TNI AD menerimanya," kata Dudung, Kamis (15/9/2022).

Ia pun meminta seluruh jajarannya, baik secara institusi atau perseorangan untuk menghentikan segala bentuk kecaman terhadap Effendi.

"Saya sampaikan, hentikan kegiatan (kecaman), baik perorangan dan semacamnya, beliau sudah minta maaf," ujarnya. 

"Kita sudah dewasa, kita legawa. Kita terbiasa pertaruhkan nyawa, ini hal kecil," ucapnya. 

Lantas, ia menyebut, pihaknya tegak lurus perintah pimpinan. 

Baca Juga: Sambil Tertawa, KSAD Dudung Persilakan Effendi Simbolon Datang ke TNI: Kita Nggak Masalah

"Anggota, prinsipnya tegak lurus. Saya di Pekanbaru kemarin, saya tanya jawab dengan anggota. Bangsa ini sangat besar, kita menanggapi masalah kecil kalau dibesar-besarkan," ujarnya. 

"Masih banyak pekerjaan strategis untuk bangsa negara," katanya.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x