Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Bocoran Intel AS: Rusia Beli Jutaan Roket dan Peluru Artileri dari Korea Utara

Kompas.tv - 6 September 2022, 10:49 WIB
bocoran-intel-as-rusia-beli-jutaan-roket-dan-peluru-artileri-dari-korea-utara
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.Intelijen Amerika Serikat membocorkan informasi yang mengklaim Rusia dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Intelijen Amerika Serikat membocorkan informasi yang mengklaim Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Selasa, (6/9/2022).

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas temuan intelijen, hari Senin mengatakan fakta Rusia beralih ke negara terisolasi Korea Utara menunjukkan bahwa "militer Rusia terus menderita kekurangan pasokan parah di Ukraina, akibat kontrol dan sanksi ekspor ke Rusia."

Pejabat intelijen AS percaya Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan Korea Utara di masa depan.

Temuan intelijen itu pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Temuan itu muncul setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa militer Rusia pada bulan Agustus menerima pengiriman drone buatan Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.

Gedung Putih mengatakan pekan lalu bahwa Rusia mengalami masalah teknis dengan drone buatan Iran yang diperoleh dari Teheran pada Agustus untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina.

Baca Juga: Jepang Protes ke Rusia Atas Latihan Militer dengan China

Lubang ledakan dekat kantor Palang Merah Ukraina. Intelijen Amerika Serikat membocorkan informasi yang mengklaim Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina (Sumber: AP Photo/Leo Correa)

Rusia membeli drone tempur Mohajer-6 dan Shahed-selama beberapa  bulan lalu sebagai bagian dari apa yang dikatakan pemerintahan Biden kemungkinan merupakan bagian dari rencana Rusia untuk memperoleh ratusan UAV Iran untuk digunakan di Ukraina.

Korea Utara berusaha mempererat hubungan dengan Rusia karena sebagian besar Eropa dan Barat telah menarik diri, menyalahkan Amerika Serikat atas krisis Ukraina dan mengecam "kebijakan hegemonik" Barat sebagai pembenaran tindakan militer oleh Rusia di Ukraina untuk melindungi dirinya sendiri.


 

Korea Utara mengisyaratkan minat mengirim pekerja konstruksi untuk membantu membangun kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur negara itu.

Duta Besar Korea Utara untuk Moskow baru-baru ini bertemu utusan dari dua wilayah separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas Ukraina dan menyatakan optimisme tentang kerja sama di "bidang migrasi tenaga kerja," mengutip pelonggaran kontrol perbatasan pandemi negaranya.

Pada bulan Juli, Korea Utara menjadi satu-satunya negara selain Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk, yang selanjutnya bersekutu dengan Rusia atas konflik di Ukraina.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x