Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Klaim Moskow: AS Punya Program Riset Patogen di Ukraina, Rusia Terancam Senjata Biologis

Kompas.tv - 4 September 2022, 11:31 WIB
klaim-moskow-as-punya-program-riset-patogen-di-ukraina-rusia-terancam-senjata-biologis
Ilustrasi. Mayat seorang tentara di dekat kendaraan sistem peluncur roket laras banyak (MLRS) Rusia yang hancur di pinggiran Kharkiv, Ukraina, 25 Februari 2022. Pada Sabtu (3/9/2022), Angkatan Bersenjata Rusia mengeklaim Amerika Serikat (AS) memiliki program penelitian patogen di Ukraina yang diyakini bisa digunakan untuk senjata biologis. (Sumber: Vadim Ghirda/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Militer Rusia mengeklaim Amerika Serikat (AS) memiliki program penelitian patogen di Ukraina yang diyakini bisa digunakan untuk senjata biologis.

Klaim tersebut diutarakan Kepala Pasukan Pertahanan Biologis, Kimia, dan Radiasi Angkatan Bersenjata Rusia Letjen Igor Kirillov, Sabtu (3/9/2022).

Letjen Kirillov mengeklaim kerja sama riset biologis antara Washington dan Kiev selama ini tidak diniatkan untuk kesehatan masyarakat, tetapi berpeluang menjadi program pengembangan senjata.

“Fokus riset yang dijalankan Pentagon tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan masyarakat Ukraina saat ini,” kata Kirillov dikutip TASS.

Baca Juga: China Desak AS Jelaskan Detail Lab Biologis di Ukraina, Kedutaan Buka Suara


Ia mengeklaim terdapat sejumlah patogen yang menyebabkan penyakit berbahaya yang diteliti Washington. Di antaranya adalah campak, rubella, tuberculosis, AIDS, kolera, tularemia, demam berdarah Krimea-Kongo, serta Hantavirus.

“Patogen-patogen ini dipelajari dalam kerangka dari apa yang disebut proyek U-P dan Tap Ukraina,” sambung perwira militer Rusia tersebut.

Menurutnya, patogen-patogen itu secara alami terdapat di Ukraina. Sehingga, Washington bisa memakai dalih penyebaran secara natural jika patogen-patogen itu mewabah.

Lebih lanjut, ketika Rusia menggempur Ukraina sejak 24 Februari lalu, Pentagon berencana mentransfer program riset ini dari Ukraina ke negara-negara lain; khususnya negara-negara bekas Soviet, Eropa Timur, dan Baltik yang berdekatan dengan Rusia.

“Perluasan jaringan laboratorium biologis, yang mana mungkin digunakan untuk mengembangkan dan menyimpan komponen-komponen senjata biologis, menghadirkan ancaman terhadap keamanan militer Federasi Russia,” kata Kirillov.

“Tidak seperti senjata nuklir yang diterjunkan Amerika Serikat ke teritori sekutu-sekutu NATO, kebijakan aliansi ini di ranah biologis membuatnya berpeluang mendekati perbatasan kami secara tak terkontrol,” pungkasnya.

Baca Juga: Ancaman Mengerikan Sekutu Putin: Senjata Nuklir adalah Jaminan Terbaik untuk Mempertahankan Rusia



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x