Kompas TV nasional hukum

Komnas Perempuan Ungkap Pengakuan Putri Candrawathi soal Pelecehan Seksual

Kompas.tv - 4 September 2022, 05:05 WIB
komnas-perempuan-ungkap-pengakuan-putri-candrawathi-soal-pelecehan-seksual
Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Sandrayati Moniaga tanggapi soal dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terhadap Putri Candrawathi. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengungkap pengakuan istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami.

Dalam pengakuannya kepada Komnas Perempuan, Putri Candrawathi, mengaku depresi, malu, dan bakan ingin mati.

“Iya dari empat kali pertemuan dengan Ibu PC, dua kali kunjungan Komnas Perempuan dan dua kali permintaan keterangan Komnas Perempuan dengan Komnas HAM serta permintaan informasi atau keterangan dari tim psikologi klinis Ibu PC memang mengalami depresi,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah, Sabtu (3/9/2022).

Menurut Siti, Putri Candrawathi juga mengaku disuruh suaminya untuk membuat keterangan palsu terkait lokasi kejadian pelecehan.

Baca Juga: Dituding Bela Putri Candrawathi, Ini Penjelasan Kak Seto Mulyadi


“Ia diminta Sambo mengaku dilecehkan di Duren Tiga, bukan di Magelang,” ucapnya.

Kendati demikian, Komnas Perempuan masih menemukan gestur dan penyampaian yang sulit dalam Putri Candrawathi ketika ditanya soal kekerasan seksual di Magelang. Ia menilai, Putri Candrawathi masih mengalami trauma saat mengingat peristiwa yang sesungguhnya.

“Kami ingin sampaikan korban kekerasan seksual itu memiliki hambatan dalam menyampaikan apa yang dialaminya, baik kekhawatiran, ketakutan, maupun pemikiran-pemikiran lainnya,” tuturnya.

Ia menduga ada ketakutan dalam diri Putri Candrawathi ketika dipersalahkan dan tidak dipercaya saat menyampaikan pengalamannya.

Hal ini menjadi indikasi perempuan korban kekerasan seksual saat melaporkan kejadian yang menimpanya memiliki keputusan yang bergantung kepada laki-laki atau seseorang yang dominan dalam hidupnya, dan pada umumnya ayah, suami, atau anak laki-laki.

Baca Juga: Putri Candrawathi Tidak Ditahan, Komnas Perempuan: Putri Tak Ditahan, Sesuai Hak Asasi

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x