Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pertempuran Sengit di Ukraina Selatan, Gudang Amunisi Rusia Hancur

Kompas.tv - 31 Agustus 2022, 06:06 WIB
pertempuran-sengit-di-ukraina-selatan-gudang-amunisi-rusia-hancur
Vladimir, 66, berdiri di samping reruntuhan rumahnya setelah dibom oleh Rusia di Chernihiv, Ukraina, Senin, 29 Agustus 2022. (Sumber: Foto AP/Emilio Morenatti)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV — Ukraina mengklaim telah menghancurkan jembatan dan gudang amunisi serta menggempur pos komando dalam gelombang pertempuran di Ukraina Selatan yang diduduki Rusia, Selasa (30/8/2022).

Bentrokan terjadi di wilayah Kherson, di mana pasukan Moskow mendapat kemenangan besar di sini, ketika perang baru dimulai.

Kantor kepresidenan Ukraina melaporkan pertempuran sengit terjadi di hampir semua wilayah dan mengatakan pasukan Ukraina menghancurkan gudang amunisi dan semua jembatan besar di seberang Sungai Dnieper yang penting untuk memasok kebutuhan pasukan Rusia.

Analis militer independen Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan bahwa Ukraina mungkin akan berbicara tentang efektivitas tindakan mereka,  setelah kota-kota besar direbut kembali.

Dia menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah melanggar garis pertahanan pertama dan kedua di wilayah Kherson beberapa kali di masa lalu, namun aksi itu tidak membuahkan hasil.

“Yang paling penting adalah pekerjaan yang dilakukan pasukan artileri Ukraina di jembatan, hingga kini jembatan itu tidak dapat digunakan lagi oleh militer Rusia,” kata Zhdanov seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Ukraina Klaim Pertempuran Hebat Berlangsung di Wilayah Selatan yang Diduduki Rusia

Sebelum perang, Kherson merupakan kota pelabuhan dengan populasi sekitar 300.000 jiwa. Kota ini merupakan pusat ekonomi penting yang dekat dengan Laut Hitam dan merupakan kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia.

Pasukan Rusia telah berbicara tentang rencana untuk mengadakan referendum untuk menjadikan wilayah Kherson sebagai bagian dari Rusia. Mereka juga menekan penduduk untuk mengambil kewarganegaraan Rusia dan berhenti menggunakan mata uang Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan pada Selasa malam bahwa Rusia menembaki lebih dari 15 pemukiman di daerah Kherson dan melakukan serangan udara.

Baca Juga: Pengapalan Pertama Gandum Ukraina ke Daerah Krisis: 23.000 Metrik Ton Sampai di Tanduk Afrika

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov menyatakan, pasukannya bertahan dengan baik dan bahwa Ukraina kehilangan ratusan tentara, tank dan kendaraan lapis baja lainnya dalam aksi hari Senin. Namun demikian, klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.

Perang telah membuat situasi menjadi buntu selama beberapa bulan terakhir. Korban dan kehancuran semakin meningkat dan penduduk menanggung beban penderitaan selama penembakan tanpa henti di timur dan selatan.
 



Sumber : The Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x