Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pejabat AS Datang ke Jakarta, Minta Indonesia Lawan Harga Minyak Rusia

Kompas.tv - 10 Agustus 2022, 11:14 WIB
pejabat-as-datang-ke-jakarta-minta-indonesia-lawan-harga-minyak-rusia
Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Indonesia, dilaporkan berencana membeli minyak Rusia pada April 2022 lalu. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Elizabeth Rosenberg, salah satu pejabat Kementerian Keuangan Amerika Serikat (Kemenkeu AS), datang ke Jakarta pada 8-9 Agustus kemarin, berdasar rilis Kemenkeu AS, Rabu (10/8/2022).

Asisten sekretaris untuk pendanaan teroris dan kejahatan finansial itu membawa beberapa misi, salah satunya mengajak Indonesia mengecam harga minyak Rusia.

"Selama kunjungan ini, Rosenberg mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang tidak beralasan, dan tidak dapat dibenarkan, dan membahas upaya mengurangi efek limpahan perang, termasuk melalui potensi batas harga minyak Rusia," tulis Kemenkeu AS.

Rosenberg disebut bertemu sejumlah pejabat, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, hingga Pusat Laporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Rilis juga mengatakan Rosenberg "bertemu para pemimpin sektor swasta, termasuk para eksekutif dari industri energi, untuk membahas upaya mitigasi dampak perang Putin terhadap harga energi global."

Baca Juga: Menkeu AS Desak G20 Sepakati Harga Acuan Minyak Rusia

Dua hari sebelum kedatangannya ke Jakarta, kantor berita Rusia TASS telah melaporkan rencana kedatangan Rosenberg ke Indonesia. 

Dalam warta disebutkan, kebijakan larangan impor minyak Rusia yang dilakukan Uni Eropa dan AS telah memicu kenaikan harga minyak dunia.

Kendati diembargo, Rusia mampu mengalihkan pasar energinya ke India dan China, sehingga tetap cuan, terutama dengan melejitnya harga minyak. Bahkan, Pertamina dilaporkan berencana membeli minyak Rusia pada April 2022 lalu.

Menghadapi situasi itu, negara-negara G7 merilis pernyataan bahwa mereka bakal memikirkan ulang kebijakan larangan impor minyak mentah Rusia, asalkan Moskow menjual minyak di bawah harga pasar, merujuk pada "konsultasi bersama mitra internasional."

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak merespons permintaan itu dengan menyebut "langkah-langkah macam itu bakal mengganggu pasar dan membuat harga minyak mentah kian melonjak."

Mendapat tanggapan yang demikian, AS bersama negara-negara G7 berupaya mencari sekutu untuk terus menekan harga acuan minyak Rusia.

Baca Juga: Analis: Harga Minyak Tinggi, Embargo Energi Rusia dari Uni Eropa Bisa Jadi Bumerang


 



Sumber : Kompas TV/TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x