Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Tangan Kanan Putin Ungkap Sasaran Rusia Selanjutnya Usai Ukraina di Medsos, Mengaku Akunnya Diretas

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 14:39 WIB
tangan-kanan-putin-ungkap-sasaran-rusia-selanjutnya-usai-ukraina-di-medsos-mengaku-akunnya-diretas
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, dilaporkan telah mengungkapkan target Rusia selanjutnya usai Ukraina di medsos. (Sumber: Yekaterina Shtukina, Sputnik, Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Dmitry Medvedev, tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengungkapkan sasaran Rusia selanjutnya usai Ukraina.

Hal itu diungkapkan Medvedev, Senin (1/8/2022) malam di akun media sosialnya, namun dihapus tak lama kemudian.

Menurut pembantu Medvedev, Oleg Osipov, Selasa (2/8/2022), akun mantan Presiden Rusia tersebut di media sosial VK, telah diretas.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Medvedev yang merupakan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia menjadi salah satu yang mendukung penyerangan dan menyerukan pemotongan Ukraina.

Baca Juga: Gawat, PLTN Ukraina yang Diduduki Rusia Kondisinya Disebut sudah Tak Terkendali

Ia juga melabeli para pejabat Eropa sebagai pihak yang bodoh.

Pada postingannya, Medvedev yang memiliki 2,3 juta pendukung di VK mengungkapkan setelah menduduki Kiev, Rusia akan mengekspansi perbatasan area lainnya.


 

Pada postingan itu, ia juga mengklaim bahwa negara Georgia tak akan pernah muncul sebelum reunifikasi dengan Kekaisaran Rusia pada abad ke-19.

Selain itu, akun Medvedev juga menegaskan negara Asia Tengah, Kazakhstan merupakan negara buatan.

Dilansir dari The Moscow Times, berdasarkan tangkapan layar postingan tersebut telah dilihat 2.000 kali sebelum dihapus 10 menit setelah dipublikasi.

Namun, postingan tersebut tak muncul di saluran Telegram Medvedev, di mana ia kerap mempublikasikan anti-Barat kepada 67.000 pengikutnya.

Mantan kandidat presiden Rusia, Ksenia Sobchak, menjadi yang pertama berspekulasi akun Medvedev telah diretas.

Baca Juga: Rusia Mengamuk ke Azerbaijan karena Operasi Militer ke Nagorno-Karabakh, Langgar Gencatan Senjata

“Retorika (di postingan itu ) berlebihan bahkan jika untuknya,” tulis Sobchak di saluran Telegramnya.

Osipov pun menegaskan siapa pun yang melakukan peretasan akan mendapatkan hukuman.

Sementara itu, administrator VK mengungkapkan postingan itu dipublikasikan oleh pihak pengguna ketiga.

Mereka juga menegaskan tim keamanan media sosial itu tengah bekerja dengan kompeten untuk mengidentifikasi penyebab dari insiden tersebut.



Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x