Kompas TV tekno internet

Ramai Protes Kominfo Blokir PSE, Sandiaga Uno Pilih Dukung: Ora Iso Sak Penake Dewe!

Kompas.tv - 1 Agustus 2022, 08:05 WIB
ramai-protes-kominfo-blokir-pse-sandiaga-uno-pilih-dukung-ora-iso-sak-penake-dewe
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Sumber: dok Humas UGM)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Protes warganet terhadap aturan terbaru Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mewajibkan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) mendaftarkan diri ke pemerintah, dinilai lahir secara organik.

Hal itu dijelaskan pengamat media Ismail Fahmi pada Minggu (31/7/2022) melalui unggahan di Twitter.

Menurut hasil analisis Drone Emprit, 92 persen perbicangan aturan PSE Kominfo di media sosial merupakan sentimen negatif. Topik minor yang ramai dibicarakan meliputi pemblokiran akses ke Steam, PayPal, Battlenet dan Epic Games. 

Baca Juga: Satu Suara Terkait Pemblokiran PSE Kominfo, Dave Laksono: Pemerintah Harusnya Sosialisasi Dulu

Selain itu, topik lain yang ramai diperbincangkan adalah bahaya mengakses PayPal memakai VPN dan kualitas keamanan situs website Kominfo yang tertembus hacker.

Terlepas dari itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno termasuk dalam pihak yang pro dengan aturan PSE.

"Ora iso sak penake dewe!" kata Sandi, Sabtu (30/7), via Twitter.


 

"Hal ini penting dan harus digaris bawahi bahwa setiap negara memiliki aturan tersendiri dan harus dihormati. Sama seperti kita jika hendak berbisnis di luar negeri. Harus patuh dan mengikuti aturan yang berlaku di sana," kata Sandi.

Menurutnya, pemerintah hanya ingin PSE melakukan registrasi/pendaftaran, bukan perizinan baru. 

"Apabila sudah terdaftar, blokir akan dibuka dan silahkan untuk melakukan kegiatan serta transaksi lagi di Indonesia," kata Sandi.

Baca Juga: Soal Pemblokiran PayPal dan Steam oleh Kominfo, LBH Jakarta Sebut Pembatasan Berpotensi Langgar HAM

Kemenkominfo telah membuka sementara blokir yang sebelumnya diberlakukan terhadap aplikasi keuangan Paypal.

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan mengatakan, pihaknya menerima masukan dari sejumlah masyarakat yang menyebut masih adanya dana mereka yang tertinggal di Paypal.

Keluhan tersebut kemudian direspons dengan membuka sementara blokir terhadap Paypal, selama lima hari.

Hal itu dilakukan agar masyarakat yang masih memiliki dana di Paypal bisa bermigrasi ke aplikai keuangan lain yang sudah terdaftar.

Menjawab pertanyaan tentang keluhan pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan asing, dan menerima gaji atau upah melalui Paypal, Semmy menyebut masih banyak aplikasi keuangan lain yang bisa digunakan.

“Bisa dikirimkan melalui layanan perbankan lainnya. Sektor keuangan ini saya rasa pelakunya cukup banyak di Indonesia, ada tiga ribuan,” ujarnya.

Ia juga memberi ilustrasi mengenai aturan pendaftaran PSE dengan tamu yang datang ke rumah seseorang.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x