Kompas TV nasional kompas petang

Soal Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Pakar Forensik Sebut Sulit Menguak Peristiwa yang Terjadi

Kompas.tv - 20 Juli 2022, 18:15 WIB
soal-autopsi-ulang-jenazah-brigadir-j-pakar-forensik-sebut-sulit-menguak-peristiwa-yang-terjadi
Ahli Forensik menyebut rencana autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, disebut sangat sulit untuk menguak peristiwa yang sebenarnya terjadi pada jasadnya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/ Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Rencana autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, disebut sangat sulit untuk menguak peristiwa yang sebenarnya terjadi pada jasadnya.

Kesulitan itu disebabkan oleh waktu kematian dan pemakaman Brigadir Yoshua yang saat ini sudah dalam proses pembusukan.

Kepala Forensik dan Pemulasaran RSUP Adam Malik, Medan, Nasib Mangoloi Situmorang menjelaskan hal itu dalam dialog Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (20/7/2022).

Nasib mengatakan, ada kelemahan dalam proses autopsi ulang jenazah Brigadir J.

“Kalau otopsi ulang itu nantinya kelemahannya adalah, namanya jenazah sudah dipotong-potong dan dikebumikan kembali, dan sudah terjadi proses pembusukan,” jelas Nasib Situmorang.

Baca Juga: Ada Dugaan Pembunuhan Berencana, Keluarga Brigadir J Minta Otopsi Ulang Demi Objektivitas!

“Maka akan sulit untuk mendapatkan, luka-luka itu apakah berapa lama, terus luka itu prosesnya bagaimana, karena sudah terjadi proses pembusukan.”

Nasib menambahkan, semakin lama jenazah dikebumikan, akan semakin sulit untuk menentukan proses penyebab kematiannya.

Hal yang berbeda terjadi pada autopsi jenazah yang masih fesh atau baru menginggal.

“Tapi, kalau dari awal, jenazah itu fresh, masih bagus, dia diautopsi maka mungkin akan dapat tanda-tanda kekerasan yang didapat di dalam tubuh jenazah.”

“Jadi, autopsi ulang itu akan menjadi sulit untuk mendapatkannya, karena sudah dibedel-bedel jenazahnya di dalam,” lanjutnya.

Nantinya, setelah jenazah dibuka pun organ yang ada di dalam sudah pernah diautopsi, atau diproses.

“Sehingga untuk mendapatkan yang murni lagi sudah sulit sepertinya.”

Ia membenarkan pertanyaan bahwa kondisi itu sulit menguak apa yang sebenarnya terjadi pada jenazah sebelum meninggal.

“Itu sangat sulit.”


Baca Juga: Temukan Kejanggalan, Keluarga Brigadir Yosua Minta Otopsi Ulang Hingga Kadiv Propam Dinonaktifkan

Meski demikian, pembusukan terhadap jenazah juga tergantung pada proses pengawetan yang dilakukan sebelumnya atau formalin.

Tapi, mengingat meninggalnya Brigadir J sudah 11 hari lalu, menurutnya, saat ini mungkin sudah terjadi proses pembusukan lanjut.

“Maka untuk mendapatkan luka itu, prosesnya sudah sulit ditemukan karena sudah terjadi pembusukan,” Nasib menegaskan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x