Kompas TV internasional kompas dunia

550 Perempuan Gugat Uber di AS, Alami Pelecehan Seksual dan Kekerasan dari Supirnya

Kompas.tv - 14 Juli 2022, 11:27 WIB
550-perempuan-gugat-uber-di-as-alami-pelecehan-seksual-dan-kekerasan-dari-supirnya
Ilustrasi Uber. (Sumber: Paul Hanaoka/Unsplash)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Sebanyak 550 perempuan di Amerika Serikat (AS) melakukan gugatan kepada penyedia jasa layanan transportas Uber.

Mereka melakukan gugatan tersebut setelah mengaku mengalami pelecehan seksual dan kekerasan dari supir platform taksi online itu.

Gugatan tersebut termasuk tuduhan penculikan, pelecehan seksual, pemukulan seksual, pemerkosaan, penyekapan ilegal, menguntit menghina atau penyerangan oleh supir Uber kepada penumpang perempuan.

Kasus tersebut dimasukkan ke Pengadilan Tinggi San Francisco, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: Tak Jadi Mundur, PM Sri Lanka Wickremesinghe Jadi Presiden Sementara dan Minta Militer Bertindak

Gugatan itu dilakukan oleh pengacara dari Firma Hukum Slater, Slater Schulmman.

Mereka menuduh pelecehan seksual tersebut terjadi di sejumlah negara bagian.

Mereka juga mengungkapkan setidaknya 150 kasus poptensial lainnya saat ini tengah diinvestigasi.

Gugatan itu mengungkapkan setidaknya sejak awal 2014, Uber mulai menyadari bahwa supirnya telah menyerang secara seksual dan memperkosa penumpang perempuan.

Tetapi pihak penggugat mengklaim prioritas Uber hanyalah peningkatan dibandingkan keselamatan penumpang.

“Seluruh model bisnis Uber didasarkan pada memberi orang perjalanan pulang yang aman, tetapi keselamatan penumpang tidak pernah menjadi perhatian mereka, pertumbuhan dengan mengorbankan keselamatan penumpang mereka,” kata mitra pendiri firma hukum Slater Schulman, Adam Slater dilansir dari BBC.

Bulan lalu, Uber merilis Laporan Keamanan AS keduanya, yang menunjukkan ada 998 insiden kekerasan seksual, termasuk 141 laporan pemerkosaan pada 2020.

Dalam laporan tersebut, pihak perusahaan telah menerima total 3.824 laporan dari lima kategori kekerasan seksual paling parah antara 2019 dan 2020.

“Pelecehan seksual adalah kejahatan yang mengerikan dan kami memperlakukan setiap laporan dengan serius,” ujar Juru Bicara Uber.

Baca Juga: Politikus India Dihujat gara-gara Bercanda soal Pemerkosaan

“Taka da yang lebih penting dari keamanan, yang mana membuat Uber membangun sistem keamanan baru, menetapkan kebijakan yang berpusat pada penyintas, dan lebih transparan tentang insiden serius,” tambahnya.

Namun, sang juru bicara menegaskan pihaknya tak bisa mengomentari mengendai dakwaan tersebut.

Meski begitu, ia menegaskan akan terus mehaga keselamatan di jantung pekerjaan mereka.

Kategori paling serius dari pelecehan seksual Uber, terbentang dari ciuman yang tak disepakati dari bagian tubuh non-seksual hingga penetrasi seksual tanpa kesepakatan, atau pemerkosaan.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x