Kompas TV nasional peristiwa

Nomor WA dan Media Sosial Tiga Anggota Keluarga Brigadir J Diretas, Ini Kata Ayah Korban

Kompas.tv - 12 Juli 2022, 17:17 WIB
nomor-wa-dan-media-sosial-tiga-anggota-keluarga-brigadir-j-diretas-ini-kata-ayah-korban
Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022). Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). (Sumber: TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Vyara Lestari

JAMBI, KOMPAS.TV - Sejumlah anggota keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, mengalami peretasan nomor WhatsApp dan media sosial.

Hal itu disampaikan ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Samuel menuturkan bahwa selain dirinya, peretasan juga dialami kakak Brigadir J, Yuni Hutabarat dan ibunya Rosti Simanjuntak.

Menurut dia, Yuni dan istrinya Rosti mengalami peretasan sejak Selasa pagi. Semua akun media sosial mereka sudah tidak bisa diakses.

Baca juga: Polri Sebut Bharada E Tembak Mati Brigadir J Dalam Kisaran Jarak 10 - 12 Meter

Pada aplikasi WhatsApp tertulis, "Kami menemukan upaya login yang biasanya tidak Anda gunakan. Kami sudah mengunci akun Anda untuk mengamankannya".

Foto ponsel Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua alias Brigadir J pada aplikasi WhatsApp tidak lagi bisa diakses, Selasa (12/7/2022). (Sumber: KOMPAS.com/Suwandi)

Baca juga: Polri Dinilai Lambat Ungkap Kasus Baku Tembak di Rumah Dinas Kadiv Propam, Ini Alasannya

"Orang itu mau menyelidiki kami, mencari sesuatu terkait almarhum untuk mengaitkannya dengan kami," kata Samuel di rumah duka, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa.

Samuel mengaku heran dengan adanya peretasan ke kontak pribadi pihak keluarganya. Menurutnya, pihak keluarga hanya meminta kejelasan kronologi kematian Brigadir J dan meminta keadilan.

"Saya minta Pak Kapolri memberikan keadilan dan kejelasan pada kami. Buatlah tim pencari fakta yang independen, agar bisa dibuktikan kalau memang anak kami salah," kata Samuel.

Samuel juga berharap, tidak ada lagi teror terhadap keluarganya. Terutama peretasan di ranah pribadi keluarga.

"Kontak terakhir dengan almarhum, ya kami minta dia (Brigadir J) melihat adiknya yang sakit," ujar Samuel.

Baca juga: Bharada E Disebut Lepaskan 5 Tembakan Namun Ada 7 Luka di Tubuh Brigadir J, Ini Penjelasan Polri

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan sesama anggota polisi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7).

Dari keterangan polisi, dia diduga melakukan pelecehan di dalam kamar dengan menodongkan senjata ke kepala istri Kadiv Propam.

Kemudian, istri Kadiv Propam berteriak. Brigadir J pun panik dan keluar dari kamar. Angggota polisi, Bharada E yang sedang berada di bagian rumah lantai atas pun mencari tahu soal suara teriakan itu.

“Setelah dengar teriakan itu, Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.


 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x