Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Jokowi Dukung Pangan Rusia dan Ukraina Kembali Masuk Rantai Pasok Dunia, Putin Jamin Keamanan Ekspor

Kompas.tv - 1 Juli 2022, 01:05 WIB
jokowi-dukung-pangan-rusia-dan-ukraina-kembali-masuk-rantai-pasok-dunia-putin-jamin-keamanan-ekspor
Vladimir Putin saat bertemu Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia adalah mitra utama Rusia sejak lama. Presiden Joko Widodo mendukung agar produk pangan Ukraina serta produk pangan dan pupuk Rusia kembali masuk rantai pasok dunia. (Sumber: kremlin.ru)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Indonesia Joko Widodo menegaskan posisi Indonesia yang mendukung agar produk pangan Rusia dan Ukraina kembali masuk rantai pasok dunia, termasuk produk ekspor pangan Rusia.

"Demi kemanusiaan, saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina kembali masuk dalam rantai pasok dunia," tandas Jokowi.

Hal itu diungkapkan Jokowi pada konferensi pers usai melakukan pembicaraan bilateral dengan Putin di Moskow, Kamis (30/6/2022).

Presiden Jokowi menekankan, "Indonesia tidak punya kepentingan apa pun, kecuali perang dapat segera selesai, dan agar rantai pasok pangan dan pupuk dapat segera diperbaiki karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, miliaran manusia."

Presiden Jokowi juga menyambut baik jaminan keamanan Rusia atas ekspor gandum dan produk pangan Ukraina.

Khusus untuk jalur produk eskpor Ukraina, terutama jalur laut, ungkap Jokowi, Presiden Putin sudah memberikan jaminan keamanan.

Baca Juga: Bertemu Presiden Putin, Jokowi Tegaskan Tak Punya Kepentingan selain Perang Berakhir

Rusia akan memiliki 50 juta ton gandum untuk ekspor pada musim pemasaran baru Juli-Juni tahun ini dari total produksi 87 juta ton, sementara total produksi biji-bijian diklaim sejumlah 130 juta ton (Sumber: Straits Times)

Presiden Vladimir Putin dalam pernyataannya menjamin keamanan ekspor gandum dan biji-bijian Ukraina, dan juga menunjukkan kemungkinan rute alternatif untuk ekspor biji-bijian Ukraina, misalnya, melalui Rumania, Polandia, Belarusia, Danube, dan pelabuhan Laut Azov, seperti dilansir Tass, Kamis (30/6).

"Kami tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina, pihak berwenang Ukraina telah meranjau di dekat pelabuhan mereka. Tidak ada yang mencegah mereka menjinakkan ranjau dan mengambil biji-bijian dari sana, kami menjamin keamanan," kata pemimpin Rusia itu dalam pertemuan di Kremlin dengan Jokowi.

Putin mencatat, dalam masalah ini, Moskow terus menjalin kontak kerja dengan organisasi PBB yang relevan, yang "berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan perwakilan Uni Eropa dan Amerika Serikat."

Baca Juga: Bertemu Jokowi di Moskow, Putin Tegaskan Indonesia Merupakan Mitra Utama Rusia Sejak Lama

Ekspor gandum Ukraina adalah 0,5 persen dari semua makanan yang diproduksi di dunia, kata Putin, seraya menambahkan, dunia menghasilkan 800 juta ton produk pangan biji-bijian.

Tahun lalu, Rusia memasok lebih dari 40 juta ton biji-bijian ke pasar luar negeri, dan tahun ini akan siap memasok sekitar 50 juta ton.

Rusia memegang tempat pertama di dunia dalam pasokan gandum ke pasar dunia.

"Baru-baru ini, masalah yang berkaitan dengan ekspor gandum Ukraina telah dibahas secara aktif. Menurut Departemen Pertanian AS, ini adalah 6 juta ton, menurut data kami, sekitar 5 juta ton gandum. Produksi di dunia 800 juta ton, maka kami memahami jumlah seperti itu tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apa pun, itu sekitar 2,5 persen, dan 0,5 persen dari semua makanan yang diproduksi di dunia," kata Putin.


Presiden Jokowi menutup pernyataan pers dengan mengajak seluruh pemimpin dunia bekerja sama dan menghidupkan semangat multilateralisme, semangat perdamaian, dan semangat kerja sama. 

Karena, "Hanya dengan spirit itulah, perdamaian dapat dicapai," pungkas Jokowi.

 



Sumber : Kompas TV/Tass


BERITA LAINNYA



Close Ads x