Kompas TV nasional hukum

Kapolda Metro Jaya Sebut Khilafatul Muslimin Membangun Negara dalam Negara

Kompas.tv - 16 Juni 2022, 18:39 WIB
kapolda-metro-jaya-sebut-khilafatul-muslimin-membangun-negara-dalam-negara
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkap kejahatan organisasi Khilafatul Muslimin. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin menyebarkan ideologi khilafah yang bertentangan dengan kedaulatan Indonesia sebagai negara demokrasi dan kesatuan.

Dalam penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya, didapatkan data bahwa kelompok itu menaungi sedikitnya 30 sekolah yang tersebar di berbagai wilayah.

Sekolah-sekolah tersebut, kata Fadil, diduga menjadi tempat untuk mendoktrin masyarakat agar menganut ideologi khilafah.

Selain itu, kelompok organisasi ini juga disinyalir sedang membangun negara dalam sebuah negara.

"Ormas ini telah membangun struktur pemerintahan, membangun suatu sistem kewarganegaraan dan susunan kemasyarakakatan, sistem pendidikan, sistem pertukaran barang dan jasa, yang keseluruhannya mengerucut pada adanya situasi yang menunjukkan adanya negara dalam negara," kata Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Fadil pun menegaskan, pihaknya akan bersungguh-bersungguh menindak pelanggaran yang merusak atau melawan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: 2 Tokoh Khilafatul Muslimin Tiba di Polda Metro Jaya, Uang Rp 2,2 Miliar Disita Polisi

Kata dia, setiap individu atau organisasi masyarakat akan ditindak secara hukum apabila melawan ideologi negara.

"Siapa pun dan ormas mana pun yang melakukan pelanggaran hukum, apalagi pelanggaran hukum yang dilakukan termasuk dalam kategori kejahatan yang melawan ideologi negara, kami akan bersungguh-sungguh untuk menyelesaikannya," ujarnya.

Baca juga: Polda Metro Ungkap Khilafatul Muslimin Punya 30 Sekolah untuk Sebarkan Ideologi Khilafah

Fadil menjelaskan, Khilafatul Muslimin melakukan aksinya dengan cara sembunyi dan disebut sebagai invisible crime, atau jenis kejahatan tersembunyi.

Pergerakan kelompok ini kerap tak terlihat karena bergerak di bawah bayangan sisi gelap kehidupan dan berbaur dengan praktik-praktik sosial, ekonomi dan keagamaan di masyarakat.

"Orang-orang yang bergerak di bidang ini selalu menggunakan pesona, persuasi dan kewirausahaan. Kejahatan ini nampaknya indah di permukaan, namun akar di dalamnya sungguh merusak sistem lain," ujarnya.


Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Khilafatul Muslimin dalam pergerakannya menggunakan ideologi populisme yang di dalamnya terdapat center king of ideology, yaitu memanipulasi dan membangun legitimasi ideologi dengan memanfaatkan kelemahan dan dan minimnya literasi masyarakat di era informasi terbuka saat ini.

"Tidak ada yang tahu kejahatan tersebut tengah berlangsung, bahkan korbannya sering kali tidak menyadari bahwa dirinya tengah menjadi korban," tutur Fadil Imran.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x