Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kedutaan Besar Rusia Menolak Keras Tentara Mereka Disidang Seperti Penjahat Nazi

Kompas.tv - 16 Juni 2022, 15:14 WIB
kedutaan-besar-rusia-menolak-keras-tentara-mereka-disidang-seperti-penjahat-nazi
Ilustrasi tentara Rusia. Kedutaan Besar Rusia di AS menentang rencana pengadilan tentara Rusia seperti penjahat Nazi di Perang Dunia II. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kedutaan Rusia untuk Amerika Serikat (AS), menolak keras tentara Rusia untuk disidang seperti penjahat Nazi.

Pada Rabu (15/6/2022), Kedubes Rusia untuk AS menyebutkan sebuah “Pengadilan Nueremberg  Baru” untuk tentara Rusia tak dapat diterima dan salah.

“Kami pikir sebuah spekulasi mengenai mengorganisir ‘Pengadilan Nuremberg Baru’ kepada tentara Rusia yang bertanggung jawab atas kejahatan di Rusia tak bisa diterima,” bunyi pernyataan mereka di saluran Telegram dikutip dari TASS.

Kedubes Rusia menekankan bahwa tentara Rusia tengah membela warga sipil di Donbas dari Nazi, yang menurut mereka didukung oleh AS dan sejumlah negara Eropa.

Baca Juga: MenterI Pertahanan Inggris: Kemenangan Ukraina atas Rusia Penting karena China Amati Reaksi Barat

Pengadilan Nuremberg adalah persidangan yang dilakukan sekutu dan AS terhadap pejahahat Nazi di Perang Dunia II.

Lebih lanjut mereka juga mengungkapkan Barat secara kolektif mempropagandakan ide mengenai kebencian.

“Dengan dalih membela kebebasan berbicara yang merupakan karakter absolut dari AS, Washingyon terus menentang resolusi Majelis Umum PBB untuk memerangi pemuliaan Nazisme, Neo-Nazisme,” bunyi pernyataan Kedubes Rusia di AS.

Baca Juga: Ukraina Akui Sulit Menang Lawan Rusia, Gara-gara Baru Terima 10 Persen Pasokan Senjata NATO

“Mereka juga memerangi praktik lain yang mempromosikan eskalasi bentuk-bentuk modern, rasisme, diskriminasi rasial, xenophobia dan inteloransi yang sudah kami upayakan setiap tahun,” tambahnya.

Mereka juga menegaskan atmosfer Russofobia yang terjadi baru-baru ini, aktivis yang disebut membela Hak Asasi Manusia (HAM), saat ini hanya melayani kepentingan dari kelas penguasa lokal.

“Itulah mengapa mereka menyebarkan kebohongan tentang penggunaan bom tandan terhadap warga sipil di Kharkov oleh tentara Rusia,” bunyi pernyataan mereka.

“Dan pada saat yang sama mengabaikan pemboman tempat tinggal di Donetsk oleh nasionalis Ukraina menggunakan senjata Barat,” lanjutnya.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x