Kompas TV internasional kompas dunia

PBB Pilih Lima Anggota Tak Tetap Terbaru di Dewan Keamanan, Termasuk Jepang dan Swiss

Kompas.tv - 10 Juni 2022, 19:35 WIB
pbb-pilih-lima-anggota-tak-tetap-terbaru-di-dewan-keamanan-termasuk-jepang-dan-swiss
Negara-negara anggota PBB hari Kamis (9/6/2022) memilih lima negara untuk bergabung sebagai anggota tidak tetap terbaru Dewan Keamanan PBB. Negara-negara tersebut adalah Jepang, Ekuador, Malta, Mozambik, dan Swiss. (Sumber: GCR2P)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

NEW YORK, KOMPAS.TV — Negara-negara anggota PBB pada Kamis (9/6/2022) memilih lima negara untuk bergabung sebagai anggota tidak tetap terbaru Dewan Keamanan PBB. Pemilihan di Majelis Umum PBB itu berlangsung tanpa ketegangan atau drama, karena tidak ada satu pun suara keberatan.

Associated Press melaporkan pada Jumat (10/6), negara-negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tersebut adalah Ekuador, Jepang, Malta, Mozambik, dan Swiss.

Duduk di kursi Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara dianggap sebagai pencapaian tertinggi bagi banyak negara karena memberi mereka saluran untuk bersuara dalam masalah perdamaian dan keamanan internasional.

Hari ini, perang di Ukraina berada di urutan teratas masalah yang dibahas. Meskipun hak veto Rusia mencegah Dewan Keamanan mengambil tindakan, DK PBB mengadakan banyak pertemuan sejak serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Perang Rusia-Ukraina telah menjadi perdebatan sengit antara diplomat top dari kedua negara dan pendukung mereka.

Selain Ukraina, banyak konflik lain dalam agenda Dewan Keamanan PBB, dari Suriah dan Yaman hingga Mali dan Myanmar, serta masalah keamanan internasional dari ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan Iran, dan serangan oleh kelompok-kelompok ekstremis seperti ISIS dan Al Qaida.

Hasil pemungutan suara rahasia di Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara itu adalah Ekuador 190, Jepang 184, Malta 185, Mozambik 192, dan Swiss 187.

Bahkan jika suatu negara maju tanpa lawan, ia harus memperoleh suara dua pertiga dari negara-negara anggota yang memberikan suara untuk memenangkan kursi di dewan.

Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid mengumumkan hasil pemungutan suara rahasia dan mengucapkan selamat kepada pemenang.

Baca Juga: Gempar, Majelis Umum PBB Sepakat Setiap Veto di Dewan Keamanan Harus Dijelaskan Justifikasinya

Negara-negara anggota PBB hari Kamis, (9/6/2022) memilih lima negara untuk bergabung sebagai anggota tidak tetap terbaru Dewan Keamanan PBB. Negara-negara tersebut adalah Jepang, Ekuador, Malta, Mozambik, dan Swiss. (Sumber: AP Photo/Richard Drew)

Ini akan menjadi pertama kalinya Mozambik dan Swiss menjadi anggota DK PBB. Sementara, ini kali ke-12 bagi Jepang, yang ketiga bagi Ekuador dan kedua kali bagi Malta.

Presiden Swiss Ignazio Cassi menyebut pemilihan itu "hari yang sangat penting" bagi Swiss, karena terjadi 20 tahun setelah Swiss bergabung dengan PBB.

"Kami ingin menjadi bagian dari solusi untuk dunia ini," katanya kepada wartawan setelah pemungutan suara. “Kami ingin berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kekayaan di dunia.”

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Odawara Kiyoshi mengatakan, negaranya akan melakukan yang terbaik "untuk membuat PBB ini bekerja secara menyeluruh".

Dia mengatakan prioritas Jepang untuk Dewan Keamanan adalah bekerja secara efektif, berfokus pada implementasi dan keamanan umat manusia, termasuk bidang energi dan makanan. Juga, melakukan upaya untuk mengatasi situasi di Korea Utara.

Lima anggota dewan yang baru akan memulai masa jabatan mereka pada 1 Januari 2022. Mereka menggantikan lima negara yang masa jabatan dua tahunnya berakhir pada 31 Desember lalu, yakni India, Irlandia, Kenya, Meksiko, dan Norwegia.

Mereka akan bergabung dengan lima anggota tetap pemegang hak veto dewan, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis, dan lima negara yang terpilih tahun lalu yaitu Albania, Brasil, Gabon, Ghana, dan Uni Emirat Arab.

Sepuluh kursi tidak tetap di Dewan Keamanan dialokasikan untuk kelompok-kelompok regional, yang biasanya memilih kandidat, tetapi terkadang tidak dapat menyepakati daftar yang memiliki dukungan penuh.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x