Kompas TV internasional kompas dunia

Turki - Yunani Panas, Erdogan Peringatkan untuk Tidak Persenjatai Pulau-Pulau di Laut Aegea

Kompas.tv - 10 Juni 2022, 04:25 WIB
turki-yunani-panas-erdogan-peringatkan-untuk-tidak-persenjatai-pulau-pulau-di-laut-aegea
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato saat latihan militer Turki di tepi Laut Aegea, 9 Juni 2022. Erdogan memperingatkan Yunani untuk mendemiliterisasi pulau-pulau di Laut Aegea, dengan mengatakan dia tidak main-main dengan peringatan tersebut. (Sumber: Turkish Presidency via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Yunani untuk mendemiliterisasi pulau-pulau di Laut Aegea, dengan mengatakan dia "tidak main-main" dengan peringatan tersebut.

Turki mengatakan Yunani membangun kehadiran militer dengan melanggar perjanjian, yang menjamin status tidak bersenjata dari pulau-pulau di laut Aegea. Dikatakan pulau-pulau itu diserahkan ke Yunani dengan syarat mereka tetap berstatus demiliterisasi.

“Kami mengundang Yunani untuk berhenti mempersenjatai pulau-pulau yang memiliki status non-militer dan bertindak sesuai dengan perjanjian internasional,” kata Erdogan pada hari terakhir latihan militer yang berlangsung di dekat Izmir, di pantai Aegean Turki, seperti laporan Associated Press, Kamis (9/6/2022).

“Saya tidak bercanda, saya berbicara dengan serius. Bangsa kami sangat teguh (tentang ini).”

Yunani dan Turki adalah sekutu NATO, tetapi kedua negara yang bertetangga punya sejarah panjang perselisihan atas berbagai masalah, termasuk eksplorasi mineral di Mediterania timur dan klaim saingan di Laut Aegea.

“Kami memperingatkan Yunani untuk menjauh dari mimpi dan tindakan yang akan disesali, dan untuk segera sadar,” lanjut pemimpin Turki itu.

“Turki tidak akan menyerah pada haknya di Aegean, dengan cara yang sama Turki tidak akan mundur dari menggunakan haknya yang berasal dari perjanjian internasional.”

Yunani berpendapat Turki telah dengan sengaja salah menafsirkan perjanjian itu dan mengatakan pihaknya memiliki dasar hukum untuk membela diri menyusul tindakan permusuhan oleh Ankara, termasuk ancaman perang yang sudah berlangsung lama jika Yunani memperluas wilayah perairannya.

Baca Juga: Bicara dengan Sekjen NATO, Erdogan: Keberatan Turki atas Masuknya Swedia-Finlandia Sudah Tepat

Presiden Turki Erdogan saat jet tempur Turki melintas dalam latihan tempur di tepi pantai Laut Aegea. Erdogan memperingatkan Yunani untuk mendemiliterisasi pulau-pulau di Laut Aegea, dengan mengatakan dia tidak main-main. (Sumber: Turkish Presidency via AP)

Di Athena, juru bicara pemerintah Yunani Giannis Oikonomou mengatakan Yunani menghadapi "provokasi" Turki dengan "tenang dan tekad."

“Jelas bagi semua orang, negara kita telah meningkatkan jejak geostrategis dan geopolitiknya serta kapasitas pencegahnya untuk dapat setiap saat mempertahankan kedaulatan nasional dan hak berdaulatnya,” katanya.

Sementara itu, Erdogan juga menegaskan kembali tekad Turki meluncurkan serangan lintas batas baru di Suriah dengan tujuan mendorong kembali milisi Kurdi Suriah dan menciptakan zona penyangga sejauh 30 kilometer.

Turki menganggap milisi tersebut adalah perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, organisasi yang dilarang di Turki karena memberontak dan saat ini dilabeli organisasi teroris oleh Turki.

“Kami tidak akan pernah mengizinkan pembentukan koridor teror di sepanjang perbatasan negara kami, dan kami pasti akan menyelesaikan bagian yang hilang dari zona keamanan kami,” kata pemimpin Turki itu.

Erdogan melanjutkan, “Kami berharap tidak ada sekutu dan teman sejati kami yang akan menentang masalah keamanan kami yang sah.”

Erdogan mengatakan serangan baru Turki di Suriah akan menargetkan kota Tall Rifat dan Manbij, yang terletak di sebelah barat Sungai Efrat dan dari mana pejuang Kurdi Suriah melancarkan serangan terhadap target Turki.

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x