Kompas TV nasional peristiwa

Bahlil Lahadalia Bantah Investasi di Indonesia Dikuasai Satu Negara

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 14:19 WIB
bahlil-lahadalia-bantah-investasi-di-indonesia-dikuasai-satu-negara
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat sedang menjelaskan realisasi investasi 2021. Bahlil mengajak para investor untuk langsung berinvestasi di Indonesia, tidak perlu lewat negara perantara karena menurutnya RI sudah bebas pungli (27/1/2022). (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

BATANG, KOMPAS.TV- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membantah investasi yang masuk ke Indonesia hanya terbuka untuk satu negara.

Bahlil pun membongkar data Kementerian Investasi, urutan negara yang melakukan investasi di Indonesia.

Sesuai data, negara tertinggi yang berinvestasi di Indonesia masih Singapura. Menyusul, Hongkong, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, Inggris, Mauritius, dan Belanda.

“Jadi tidak benar kalau ada satu informasi yang seleweran lewat medsos yang mengatakan bahwa seolah-olah investasi di Republik Indonesia ini hanya dikuasai oleh satu negara,” tegas Bahlil dalam Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintregasi, Kabupaten Batang, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Jokowi Berharap Indonesia Jadi Produsen Utama Produk Berbasis Nikel

“Karena dalam pandangan kami Bapak Presiden, institusi negara yang berhak mengeluarkan data tentang berapa investasi luar di Indonesia adalah Kementerian Investasi,” tambahnya.

Bahlil lebih lanjut melaporkan perihal Investasi yang ditargetkan Presiden Jokowi untuk tahun 2022. Untuk kwartal pertama, investasi masuk mencapai Rp283 Triliun.

“Ini belum LG masuk Pak, kalau LG masuk pasti lewat lagi,” ujar Bahlil.

Baca Juga: Jokowi: Saya Senang Pembangunan Baterai Listrik Terintegrasi di Batang Serap 20 Ribu Tenaga Kerja

Investasi yang masuk tersebut, kata Bahlil, diberikan untuk di Jawa adalah 47,3 persen sementara Luar Jawa 52,7 persen.

Menurut Bahlil, angka ini selaras dengan arahan Presiden Jokowi untuk bangun bukan Jawa sentris tapi Indonesia sentris.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x