Kompas TV nasional sosok

Hari Ini Soekarno 121 Tahun, Putra Sang Fajar Itu Pernah Berpesan: Hey, Jangan Gontok-Gontokan!

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 12:54 WIB
hari-ini-soekarno-121-tahun-putra-sang-fajar-itu-pernah-berpesan-hey-jangan-gontok-gontokan
Presiden pertama Indonesia Soekarno (Sumber: Kompas.com/SONG)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini 121 tahun lalu, tepatnya 6 Juni 1901, Presiden pertama Indonesia Soekarno dilahirkan. Pemilik nama kecil Koesno Sosrodihardjo ini, merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Menurut autobiografi Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams yang berjudul "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat", Soekarno bercerita bahwa ia lahir di Surabaya. Tepatnya, Soekarno dilahirkan di Jalan Peneleh Gang Pandean IV, Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.

Bulan Juni tak sekadar menjadi bulan kelahiran Soekarno, melainkan menjadi bulan keluarnya gagasan besar bernama Pancasila hingga menjadi bulannya berpulang ke haribaan Tuhan.

Menilik kembali kehidupan Soekarno di masa kecil, ada cerita mengapa kemudian nama Koesno bisa berubah menjadi Karno.

Seperti melansir Harian Kompas, 1 Juni 2001, pada masa lima tahun pertamanya, Soekarno pernah menderita penyakit berturut-turut, seperti tifus, disentri, dan malaria yang berujung pada penggantian namanya dari Kusno menjadi Karno. Nama Karno (Karna) diambil dari seorang tokoh pewayangan putra Kunti yang berpihak pada Kurawa demi balas budi dan kewajiban membela negara yang menghidupinya.

Tak hanya diserang sakit yang membuatnya traumatis, masa kecil Soekarno juga dilalui dalam kemelaratan dan dipandang lemah oleh anak-anak Belanda terhadap warga pribumi. Meski demikian, sang ibu meyakini bahwa anaknya akan menjadi orang mulia dan pemimpin rakyat. Bahkan, penggantian nama Kusno menjadi Karno pun turut memberi satu mitos dalam diri Soekarno kecil tentang dirinya sebagai calon pejuang dan pahlawan bangsa.

Ibu Soekarno, Ida Ayu Nyoman Rai, percaya bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan terlebih dulu.

"Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan, Nak, bahwa engkau ini putra dari Sang Fajar," kata Ibu Soekarno seperti diberitakan Harian Kompas pada 6 Juni 1991.

Soekarno disebut putra Sang Fajar lantaran kelahirannya tepat pada pukul setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing.

Setelah puluhan tahun berlalu, tepatnya saat Soekarno berusia 45 tahun, ucapan Ibunda pun benar, sebab Soekarno benar-benar menjadi pemimpin rakyat Indonesia dengan memproklamirkan kemerdekaan, mencetuskan gagasan besar Pancasila, dan dikenang sepanjang masa.

Baca Juga: Mengenal Ende, Saksi Sejarah Presiden Soekarno Rumuskan Butir-Butir Pancasila di bawah Pohon Sukun

Soekarno sebagai pencetus Pancasila

Nama Soekarno memang tidak pernah bisa dipisahkan dalam teks yang kini menjadi dasar negara Indonesia itu. Pada hari terakhir sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 poin dan dinamakan Pancasila. Tak sekadar mengusulkan, gagasan Soekarno yang tertuang dalam lima poin itu terbukti tanpa cela. Sebab, Panitia Sembilan hanya mengatur ulang posisi sila-silanya.

Berikut ini usulan poin Pancasila yang diberikan Soekarno:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan




Sumber : Harian Kompas/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x