Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Macron Serang Putin, Sebut Menginvasi Ukraina Kesalahan Bersejarah dan Membuatnya Terisolasi

Kompas.tv - 4 Juni 2022, 14:19 WIB
macron-serang-putin-sebut-menginvasi-ukraina-kesalahan-bersejarah-dan-membuatnya-terisolasi
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyerang Vladimir Putin bahwa penyerangan Rusia ke Ukraina merupakan kesalahan bersejarah. (Sumber: Julien de Rosa, Pool via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron akhirnya menyerang Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa keputusan menginvasi Ukraina adalah kesalahan bersejarah.

Macron juga menegaskan keputusan Putin itu juga akhirnya yang membuat sang pemimpin negara pecahan Uni Sovyet itu terisolasi.

Barat telah memberlakukan sejumlah sanksi pembalasan terhadap Rusia, atas serangan yang mereka lakukan ke Ukraina.

Sanksi tersebut termasuk pada sektor minyak dan gans penting sebagai tanggapan atas invasi tersebut.

Baca Juga: Penyerangan Rusia ke Ukraina Masuki Hari ke-100, Sekjen PBB Minta Kekerasan Segera Diakhiri

Pejabat Barat pun memperingatkan saat ini bakal sulit untuk komunitas internasional menghadapi Putin untuk jangka panjang, karena apa yang dilakukannya.

“Saya pikir, dan saya telah mengatakannya kepada Putin, bahwa ia telah membuat kesalahan bersejarah dan fundamental kepada rakyatnya, dirinya, dan juga sejarah,” tutur Macron, Jumat (3/6/2022) dikutip dari Daily Mail.

“Saya pikir ia sudah mengisolasi dirinya sendiri. Isolasi diri adalah satu hal, tetapi untuk keluar dari itu merupakan jalan yang sulit,” tambahnya.

Macron merupakan salah satu kepala negara Barat yang terus melakukan komunikasi dengan Putin, mengusahakan agar penyerangan Rusia ke Ukraina berakhir.

Meski begitu, Macron menegaskan Rusia seharusnya tak dipermalukan.

Baca Juga: Ketakutan, Sejumlah Tentara Rusia Enggan Kembali ke Medan Pertempuran di Ukraina

“Sehingga ketika pertempuran usai kita bisa membuka jalan melalui cara-cara diplomatik,” tuturnya.

Pernyataan Macron itu muncul, bersamaan dengan ucapan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bahwa kemenangan akan menjadi milik Ukraina, pada pidato yang menandai 100 hari serangan Rusia.

Namun, usaha Rusia untuk menduduki Ukraina mengalami hambatan, setelah perlawanan sengit yang dilakukan Ukraina.

Hal itu yang kemudian membuat Rusia mundur dari Kiev, dan memfokuskan penyerangan ke Ukraina timur.



Sumber : Daily Mail


BERITA LAINNYA



Close Ads x