Kompas TV internasional kompas dunia

Mengerikan, China Kembangkan Rudal Hipersonik yang Bisa Hantam Target Bergerak Seukuran Mobil

Kompas.tv - 18 Mei 2022, 20:59 WIB
mengerikan-china-kembangkan-rudal-hipersonik-yang-bisa-hantam-target-bergerak-seukuran-mobil
Ilustrasi. Ilmuwan China dilaporkan tengah mengembangkan senjata rudal hipersonik yang dapat menghantam target bergerak seukuran mobil dengan kecepatan lima kali kecepatan suara. (Sumber: France24 via AFP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - Ilmuwan China dilaporkan tengah mengembangkan senjata rudal hipersonik yang dapat menghantam target bergerak seukuran mobil dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.

Pengembangan rudal ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari PLA Rocket Force University of Engineering, dipimpin Yang Xiaogang.

Yang menyebut mereka telah membuat “progres penting” dalam pengembangan rudal hipersonik ini. Mereka mengaku telah menemukan cara bagaimana mengunci target bergerak ketika rudal melaju dalam kecepatan hipersonik.

Tim yang dipimpin Yang sendiri diberikan tenggat hingga 2025 oleh Beijing untuk menyelesaikan masalah di atas. Sebelumnya, China belum menemukan cara bagaimana memandu rudal supercepat yang melaju jauh.

Baca Juga: AS Uji Coba Rudal Hipersonik, Pakar Rusia: Masih Kalah Jauh dari Moskow dan China

Alasannya, rudal hipersonik bisa menempuh jarak jauh dalam hitungan sepersekian detik. Sehingga, kesalahan mikro dalam pemosisian dan sistem pemandu bisa berujung rudal melenceng jauh.

Menurut Yang dan kawan-kawan, dalam paper yang mereka publikasikan di jurnal Infrared and Laser Engineering, sebagaimana dikutip SCMP, Selasa (17/5/2022), ketika rudal mendekati target, maka tanda inframerah target bergerak itu “terdiri dari beberapa piksel tanpa informasi detail mengenai bentuk, tekstur, dan struktur”. Ini, kata Yang cs, membuat identifikasi dan pelacakan “sangat sulit.”

Akan tetapi, dengan teknologi pencari panas baru yang dikembangkan ilmuwan, China bisa mengeksekusi target bergerak dari jarak jauh. Perkembangan ini disebut “secara signifikan memperluas cakupan senjata hipersonik dalam perang regional,” kata Yang dalam paper-nya.

Senjata hipersonik sendiri awalnya dikembangkan untuk menghantam target tak-bergerak dan memintas sistem pertahanan udara musuh. Mengingat kecepatannya, prospek rudal hipersonik digunakan untuk menyerang target bergerak sempat dianggap mustahil.

Baca Juga: Inggris, AS, dan Australia Kerja Sama Bikin Rudal Hipersonik

Menurut Yang, ia dan timnya telah menemukan solusi berupa metode pelacakan dan identifikasi baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebelum penemuan ini, sistem pencari panas tradisional memburu target melalui sensor inframerah secara frame per frame. Namun, dalam kecepatan hipersonik, perbedaan dua frame yang bersebelahan bisa sangat besar, membuat komputer kesulitan menemukan pola yang konsisten, terutama jika targetnya kecil dan bergerak.

Yang menyampaikan, rudal hipersonik yang baru dikembangkan ini tidak menuruti frame gambar begitu saja. Sistem itu menggunakan data yang dikumpulkan sensor gerak untuk menyesuaikan setiap piksel, sehingga frame gambar baru akan tetap konsisten dengan hasil pencitraan awal dalam hal sudut pandang, pencahayaan, atau ukuran.

Teknologi kalibrasi baru ini disebut cukup rumit, tetapi menghasilkan latar belakang yang lebih jelas dan stabil agar rudal lebih mudah mengenai target.

Penelitian yang dilakukan Yang dan kawan-kawan adalah bagian dari program pengembangan rudal hipersonik Beijing. China meyakini bahwa sistem persenjataan hipersonik akan mengubah pertempuran militer dan berinvestasi besar dalam teknologi ini.

Sistem persenjataan hipersonik mampu menyerang target yang terletak jauh dari medan pertempuran, bahkan jika target berjarak 1.000 kilometer lebih dari front. Sistem pertahanan udara pun kesulitan mengantisipasi senjata seperti itu karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.

Baca Juga: Ngeri, Rudal ICBM Terbaru Rusia RS-28 Sarmat, Ternyata Mampu Bawa Beberapa Rudal Hipersonik Avangard


 



Sumber : SCMP


BERITA LAINNYA



Close Ads x