Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pentagon Ungkap Putin Tak Mau Perang dengan NATO: Ia Tahu akan Kalah

Kompas.tv - 12 Mei 2022, 06:32 WIB
pentagon-ungkap-putin-tak-mau-perang-dengan-nato-ia-tahu-akan-kalah
Presiden Rusia, Vladimir Putin diyakini tak ingin berperang dengan NATO, karena menyadari akan kalah jika melakukannya. (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengungkapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin tak mau perang dengan NATO secara langsung.

Menurut Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, Rabu (11/5/2022), Putin tahu ia akan kalah jika berperang dengan NATO.

Austin mengungkapkan hal itu saat muncul bersama Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley di hadapan Subkomite Alokasi DPR AS untuk pertahanan.

Baca Juga: Ukraina Dilaporkan Segera Gelar Pengadilan Kejahatan Perang Pertama terhadap Seorang Sersan Rusia

Keduanya hadir untuk bersaksi tentang permintaan Presiden AS, Joe Biden pada anggaran pertahanan 2023.

Saat pertemuan itu, Austin ditanya oleh Perwakilan Republik Harold Rodgers dari Kentucky tentang skenario hipotetis Putin meluncurkan serangan ke Polandia, anggota NATO, atau negara lain di kawasan itu.

“Jika Rusia memutuskan untuk menyerang negara yang merupakan anggota NATO, maka itu mengubah permainan,” kata Austin dilansir dari Newsweek.

“Tetapi jika Anda melihat perhitungan Putin, menurut pandangan saya, dan saya yakin ketua tahu pandangan saya, Rusia tak ingin berperang dengan aliansi NATO,” tambahnya.

Austin menambahkan bahwa ada 1,9 juta tentara NATO, dan NATO memiliki kemampuan tercanggih dari segala aliansi di dunia, terkait pesawat, kapal dan tipe persenjataan yang digunakan.

Baca Juga: PM Finlandia Sinyalkan Bakal Gabung NATO, Sebut demi Keamanan Warga Negaranya

“Jadi ini adalah pertempuran yang tak ingin ia lakukan, dan akan dengan cepat berubah menjadi kompetisi yang tak ingin dilihat siapa pun,” ujarnya.

Pernyataan Austin muncul setelah Putin dan pejabat Kremlin mengeluarkan pernyataan yang mengancam NATO dan AS.

Pada April, Putin menegaskan negara mana pun yang menciptakan strategi mengancam Rusia di Ukraina dapat mengharapkan serangan balasan secepat kilat.



Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x